Virus Corona di Gresik

Gresik Masuk Zona Oranye, Pemkab Masifkan Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama dan Kedua

Kabupaten Gresik berhasil menurunkan zona risiko penyebaran Covid-19 menjadi zona oranye. Pemkab Gresik masifkan vaksinasi Covid-19.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
TribunMadura.com/Willy Abraham
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani saat menghadiri acara Rakorwil IV MUI di Masjid Agung, Kabupaten Gresik, Rabu (18/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Madura Network, Willy Abraham

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Kabupaten Gresik telah lepas dari zona merah. Seperti yang diumumkan  Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur pada Selasa (17/8/2021), Kabupaten Gresik masuk zona oranye

Artinya, penyebaran Covid-19 dalam resiko terkontrol. Kabupaten Gresik masuk zona oranye mengikuti daerah tetangga seperti Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto. Sedangkan Kabupaten Sidoarjo masih berada di zona merah

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyebut disiplin protokol kesehatan tidak boleh lengah meskipun tidak di zona merah

"Alhamdulilah Kabupaten Gresik sudah menuju zona oranye, bukan berarti kita berlebihan dalam euforia kedisiplinan berkurang, mudah-mudahan tidak sepetti itu, karena kunci pandemi covid itu adalah kedisplinan dan vaksinasi," kata dia setelah acara Rakorwil IV MUI Jawa Timur di Masjid Agung Kabupaten Gresik, Rabu (18/8/2021). 

Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan serbuan vaksinasi kepada masyarakat. Jika sebelumnya, vaksinasi di pesisir Gresik yang cukup masif. Kali ini wilayah Gresik selatan akan dilakukan serbuan vaksinasi dengan jumlah puluhan ribu dosis dosis vaksin. 

Masuk dalam zona oranye merupakan kerja keras semua pihak. Masyarakat Kabupaten Gresik, tenaga kesehatan,TNI-Polri, termasuk ulama memiliki peran dalam penanganan Covid-19. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, KH Mansoer Shodiq mengatakan ulama akan terus hadir di masyarakat. Entah dalam kondisi pandemi yang melandai atau masih tinggi. 

"Landai atau tidak landai, peran MUI kepada masyarakat akan terus dilakukan sesuai dengan konteks dan situasi, ulama harus ada di tengah masyarakat, MUI harus hadir, salah satu peran merespon persoalan keumatan, tatkala pandemi muncul fatwa, tausyiah, karena belum maksimal kita bentuk satgas," terangnya. 

Dalam kesempatan itu, MUI membagikan masker dan vitamin kepada para Da'i dan Mubalig.

Simak artikel lain terkait gejala Covid-19

Simak artikel lain terkait Varian Delta

Simak artikel lain terkait Jamur Hitam

FOLLOW JUGA:

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved