Jangan Anggap Enteng, Menggigil dan Nyeri Otot Jadi Gejala Baru Covid-19, Ini Penjelasan Epidemiolog

TRIBUNMADURA.COM - Pandemi virus corona (Covid-19) sampai saat ini belum juga berakhir, sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa Covid-19 juga dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal (sendi atau otot) tubuh manusia, yang menyebabkan rasa sakit yang hebat.

Nyeri otot atau yang dikenal sebagai mialgia, masuk ke dalam kemungkinan gejala Covid-19 terbaru.

Meskipun daftar gejala terus bertambah, beberapa gejala yang paling umum seperti demam, batuk kering, sakit tenggorokan, hidung berair dan tersumbat, nyeri dada dan sesak napas masih menjadi gejala utama.

Dikutip dari Times of India, ada gejala Covid-19 yang baru-baru ini ditemui, yakni mialgia.

Mialgia atau nyeri otot adalah istilah medis yang digunakan untuk menyebut nyeri otot. Meski biasanya ringan dan hanya terjadi di satu otot tertentu, nyeri otot juga bisa terasa di seluruh bagian tubuh dan sangat menyiksa.

Menurut laporan terbaru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 55.924 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi laboratorium di China, menemukan bahwa 14,8 persen pasien mengalami gejala mialgia atau artralgia (nyeri sendi).

Meskipun persentase umum jauh lebih tinggi, nyeri otot telah diidentifikasi sebagai gejala Covid-19 yang mungkin terjadi daripada sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kedinginan.

Penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine National Institutes of Health AS, nyeri otot diidentifikasi sebagai gejala umum pada pasien dengan infeksi virus seperti Covid-19 dan influenza.

Selain nyeri otot dan punggung, ada gejala Covid-19 lain seperti sakit perut, sensasi kebingungan, dan infeksi mata.

Jika Anda adalah seseorang yang merasa tidak enak badan atau terus menerus batuk, Anda harus mengisolasi diri Anda setidaknya selama selama 14 hari.

Penjelasan Epidemiolog Universitas Griffith Australia

Baru-baru ini studi para ahli di Imperial College London, Inggris menemukan gejala tambahan terkait infeksi virus corona (Covid-19), yakni nyeri kepala, menggigil, kehilangan nafsu makan dan nyeri otot.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa sebenarnya ini bukan hal yang baru.

Karena gejala yang dialami seseorang yang terinfeksi virus itu memang ditandai demam hingga nyeri otot.