Berita Entertainment

Mengenal Badai Sitokin, Gejala Cytokine Strom Setelah Deddy Corbuzier Dinyatakan Negatif Covid-19

Deddy Corbuzier menyebutkan, dirinya hampir meninggal dunia karena diterpa Badai Sitokin yang berujung merusak 60 persen paru-parunya.

Instagram/Tangkapan Layar @mastercorbuzier
Master Deddy Corbuzier curhat terkena badai sitokin hingga dua minggu menderita sakit. 

TRIBUNMADURA.COM - Deddy Corbuzier akhirnya kembali muncul ke hadapan publik, setelah 2 pekan berjuang melawan kondisi kritis lantaran diterpa Badai Sitokin (Cytokin Storm).

Deddy Corbuzier menyebutkan, dirinya hampir meninggal dunia karena diterpa Badai Sitokin yang berujung merusak 60 persen paru-parunya.

"Ketika dicek di CT Thorax sudah 60 persen (kerusakan paru-paru), dan keadaanya masuk ke dalam kondisi Badai Sitokin," kata Deddy Corbuzier dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Deddy Corbuzier mengaku panik. Karena pengaruh dari Badai Sitokin ini membuat kegagalan fungsi organ hingga kematian.

"Saya agak kaget dibilang Badai Sitokin. Karena setahu saya Badai Sitokin ini membuat orang meninggal," paparnya.

Lalu sebenarnya apa sih Badai Sitokin? Berikut penjelasannya.

Badai Sitokin merupakan salah satu komplikasi yang bisa dialami penderita Covid-19.

Kondisi seperti ini perlu diwaspadai dan perlu segera ditangani secara intensif.

Apabila dibiarkan tanpa penanganan, Badai Sitokin dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga kematian.

Namun, sebetulnya tidak usah dikhawatirkan. Karena pada dasarnya, Sitokin merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Dalam kondisi normal, Sitokin dapat membantu sistem imun berkoordinasi dengan baik dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.

Namun, jika diproduksi secara berlebihan, Sitokin justru dapat menyebabkan kerusakan di dalam tubuh. Inilah yang disebut sebagai Badai Sitokin.

Badai sitokin, seperti dikutip Kompas.tv, merupakan sindrom yang mengacu pada sekelompok gejala medis di mana sistem kekebalam tubuh mengalami terlalu banyak peradangan.

Akibatnya, organ gagal berfungsi dan memicu kematian.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved