Berita Malang
Pelaku Vandalisme Baliho Puan Maharani Masih Usia Anak-Anak, PDIP Kota Batu Cabut Laporan ke Polisi
DPC PDI Perjuangan Kota Batu mencabut laporan terkait tindakan vandalisme terhadap baliho Puan Maharani di Jalan Sultan Agung.
Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BATU - DPC PDI Perjuangan Kota Batu mencabut laporan yang telah dilayangkan ke Polres Batu mengenai tindakan vandalisme terhadap baliho Puan Maharani di Jalan Sultan Agung, Kota Batu.
Pencabutan laporan itu dilakukan setelah pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Batu bertemu dengan pelaku vandalisme baliho Puan Maharani bertemu.
Dalam pertemuan tersebut, para pelaku yang masih remaja didampingi orang tuanya meminta maaf atas tindakan vandalisme yang dilakukan terhadap baliho Puan Maharani.
Ketua DPC PDI Perjuangan, Punjul Santoso menjelaskan, motif pelaku mencoret-coret banner tidak memiliki tujuan politis.
Dikatakan Punjul Santoso, sebelum mencoret banner bergambar Puan Maharani, pelaku telah mencoret-coret di tiga titik.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Jadi Sasaran Aksi Vandalisme, DPC PDI Perjuangan Kota Batu Melapor ke Polisi
“Ada empat tempat yang malam itu disasar oleh tersangka. Jadi tidak hanya bannernya mbak Puan. Tembok-tembok di depan BO juga dicoret, di Jl Hasanuddin, lalu di dekat Selecta. Pada pukul 2.15 di baliho. Jadi tidak hanya murni di baliho,” papar Punjul.
Punjul juga menyampaikan maaf kepada masyarakat, terutama yang menilai bahwa urusan banner dibesar-besarkan.
Punjul menegaskan, dirinya menjalankan amanah dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. Sebagai kader dan pengurus partai, amanah tersebut harus ia lakukan.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat, mungkin ada yang tidak nyaman, bahwa urusan baliho saja kok dibuat besar," kata dia.
"Ini bukan masalah dibuat besar, tapi saya sebagai pengurus partai dan kader partai, secara vertikal wajib mengamankan amanah DPP," tutur dia
"Saya mohon maaf sekali kepada masyarakat yang merasa tidak nyaman. Ini semata-mata arahan langsung DPP,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang ia terima, kedua pelaku melakukan vandalisme karena membaca informasi viral di sosial media.
Saat itu, sedang marak informasi terkait vandalisme. Akhirnya, mereka melakukan vandalisme di Kota Batu.
Setelah kasus itu terbongkar pelakunya, orangtua pelaku menghubungi pengurus partai.
Mereka meminta diberi kesempatan untuk menyampaikan maaf dan memohon kasus tidak diteruskan.