Kasus Suap Bupati Probolinggo
BREAKING NEWS - Penyidik KPK Periksa 17 Tersangka Lain dalam Kasus Jual Beli Jabatan di Probolinggo
Kasus dugaan jual beli jabatan kepala desa yang melibatkan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari juga menyeret nama lainnya.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Kasus dugaan jual beli jabatan kepala desa di Kabupaten Probolinggo yang melibatkan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari juga menyeret nama lainnya.
Tidak kurang dari 17 tersangka yang terseret dalam kasus jual beli jabatan kepala desa turut diperiksa penyidik KPK di Ruang Rupatama Satwika Mapolres Probolinggo.
17 tersangka berstatus sebagai pemberi itu belum ditahan oleh KPK hingga kini.
Belasan tersangka itu diduga bakal menjadi pejabat kepala desa dengan memberikan uang kepada Bupati Probolinggo.
Sejauh ini, KPK baru menahan lima tersangka, yakni Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari beserta suaminya, Hasan Aminuddin.
Baca juga: Penggeledahan di Rumah Pribadi Bupati Probolinggo, KPK Amankan Koper Hitam Berstiker Disegel KPK
Lalu, Camat Krejengan Dody Kurniawan, Camat Paiton Muhamad Ridwan, dan Penjabat Desa Karangren Sumarto.
Berdasar pantauan sekitar pukul 11.30 WIB ke 17 tersangka diberi waktu rehat untuk menjalankan ibadah Salat Jumat di Masjid Polres Probolinggo.
Ke-17 tersangka dikawal sejumlah personel kepolisian ketika berjalan menuju masjid.
Saat berjalan, sebagian besar dari mereka menundukkan pandangannya.
Selain itu, seorang lainnya menutup wajahnya dengan tudung jaket.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, berdasar keterangan sumber Surya ( grup TribunMadura.com ), ia melihat seorang tersangka Nuruh Huda (NUH) masih lalu lalang beraktivitas.
NUH sendiri merupakan tersangka sebagai pemberi dalam kasus jual beli jabatan yang belum ditahan oleh KPK.
"Saya masih melihat dia sedang seliweran beraktivitas, Selasa (31/8) malam," kata dia.
"Saya sempat memandang wajahnya. Saat itu, wajahnya tampak pucat," pungkasnya.
Tambahan, hingga kini proses pemeriksaan masih berlangsung. (nen)