Berita Surabaya

Oli Mesin Mobil Sebaiknya Diganti secara Berkala, Ini Dampaknya Jika Jarang Mengganti Oli Kendaraan

Oli mesin kendaraan berfungsi sebagai pelumas antar komponen mesin yang saling bergesekan untuk mengurangi risiko aus.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Mekanik Auto2000 tampak sedang melakukan perawatan kendaraan milik konsumen. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Oli menjadi komponen penting bagi kendaraan, terutama pada mobil.

Oli mesin kendaraan tidak hanya sebagai pelumas antar komponen mesin yang saling bergesekan untuk mengurangi risiko aus.

Oli juga berfungsi melarutkan kotoran yang ada di dalam mesin dan membawanya ke filter oli untuk disaring.

Struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah dan kemampuannya dalam menunaikan tugas ikut menurun seiring beroperasinya mesin mobil.

Aapalagi jika sering menghadapi kondisi berat seperti macet parah.

Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak residu.

Baca juga: Cara Mudah Cegah Kerusakan Mesin Mobil yang Jarang Dipakai, Kuncinya Ada pada Oli Mesin Kendaraan

Jika dibiarkan, kotoran akan menghambat kinerja mesin selain membuat komponen di dalamnya rusak lantaran fungsi utama oli mesin sudah berkurang.

Residu berlebihan turut mempengaruhi kinerja pompa dan filter oli mesin di mana jika sudah parah dapat mengakibatkan keduanya mampat.

Kondisi ini juga akan menyebabkan fungsi oli lainnya, seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat.

Hanya masalah waktu sebelum akhirnya mesin bermasalah dan rusak parah.

Meskipun demikian, membiarkan oli mesin tidak diganti dengan alasan mobil tidak pernah dipakai saat PPKM juga tidak tepat.

Aftersales Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara mengatakan, seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan terkait proses oksidasi yang secara alami terjadi.

Masalahnya, kandungan air sebagai akibat dari oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.

"Begitu mesin dinyalakan dan oli bekerja, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya," ujar Tara, Jumat (3/9/21).

"Jadi, tinggal masalah waktu sebelum akhirnya mesin mobil bermasalah akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin," imbuhnya.

Tak hanya itu saja, Tara juga mengatakan, ruang mesin juga punya potensi timbul karat karena proses oksidasi.

Bahkan, jika dibiarkan, karat akan merambat ke berbagai komponen di dalam mesin dan mengakibatkan kerusakan parah.

"Melihat pentingnya tugas oli mesin, cairan pelumas ini harus selalu dalam radar pengawasan, minimal disarankan untuk menggantinya waktu servis berkala setiap 6 bulan," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved