Berita Sidoarjo
Atap Pasar Krian Ambruk Diterjang Angin dan Hujan, Pedagang Wadul ke Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor
Atap Pasar Krian ambruk akibat hujan deras bercampur angin yang terjadi beberapa hari lalu.
Penulis: M Taufik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO – Atap Pasar Krian, Kabupaten Sidoarjo, ambruk akibat hujan deras bercampur angin yang terjadi beberapa hari lalu.
Ratusan pedagang Pasar Krian di lantai tiga pun tidak bisa berjualan.
Mereka kemudian mengadu ke Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor atas apa yang menimpanya.
“Kemarin sejumlah perwakilan pedagang datang ke kami, mengadukan kondisi pasar yang atapnya ambruk," kata Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat mendatangi Pasar Krian, Minggu (19/9/2021).
"Makanya, hari ini kami datang ke sini untuk mengecek dan melihat langsung kondisinya,” sambung dia.
Di sana, Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu bersama sejumlah pejabatnya melihat sendiri kondisi atap yang ambruk.
Diketahui kondisinya memang sudah waktunya diperbaiki. Bahkan, Muhdlor menyebut bahwa sudah waktunya revitalisasi.
Setelah melihat kondisi di lapangan, Bupati Muhdlor langsung memerintahkan pejabatnya untuk segera melakukan perbaikan terhadap atap Pasar Krian yang ambruk itu.
Selain itu, dia juga berencana melakukan pengecatan agar pasar terlihat lebih bersih dan menarik.
"Kondisinya juga sudah waktunya direvitalisasi. Nanti kami sediakan cat, dan pedagang yang ngecat," tutur dia.
"Tadi para pedaganga sudah menyatakan bersedia mengecat sendiri stand pasarnya masing-masing," ujar Gus Muhdlor.
Langkah yang diambil bupati ternyata mendapat respon positif dari para pedagang. Mereka mengaku senang karena sehari setelah mengadu terkait pasar yang atapnya ambruk, langsung didatangi dan dilakukan perbaikan.
“Tentu kami senang dan lega, aduan kami mendapat respon cepat,” kata Sholeh, satu dari sekian pedagang Pasar Krian.
Disebutnya, akibat atap yang ambruk itu, banyak pedagang tidak bisa berjualan. Utamanya mereka yang punya stand di lantai tiga.
“Jumlahnya ratusan stand. Dan gara-gara atap ambruk itu, banyak yang tidak bisa jualan,” lanjutnya.
Keluhan lain yang disampaikan para pedagang adalah kondisi pandemi.
Hampir semua pedagang di sana mengalami penurunan penjualan selama pandemi Covid-19.
Mereka berharap agar pandemi ini segera berlalu, supaya ekonomi atau perputaran uang di pasar tradisional kembali normal.(ufi)