Berita Malang

Kerap Dipakai Jalur Balap Liar, Kawasan Jalibar Oro-Oro Ombo Kota Batu Dipasangi Speed Trap

Kanit Dikyasa Satlantas Polres Batu, Ipda M Huda menjelaskan, pemasangan polisi tidur di jalibar dilakukan oleh Satgas Preemtif Operasi Patuh Semeru.

Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/BENNI INDO
Pengendara melintasi polisi tidur yang baru saja dipasang di kawasan jalur lintas barat, Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Rabu (22/9/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, BATU – Kawasan jalur lintas barat (jalibar) di Kota Batu mulai dipasangi polisi tidur atau speed trap, Rabu (22/9/2021).

Pemasangan polisi tidur untuk mengantisipasi potensi kecelakaan lalu lintas akibat kerap adanya balapan liar di jalibar Kota Batu.

Warga Desa Oro-oro Ombo, Suparman menerangkan, telah ada korban jiwa akibat balap liar tersebut. 

Pria yang juga anggota Linmas mengatakan, dua orang meninggal dunia di lokasi dan dua orang lainnya meninggal dunia di rumah sakit.

Kata Suparman, para anak muda sering berkumpul di daerah Jalibar untuk balapan mulai pukul 16.00 WIB.

Balapan berlangsung kembali pada tengah malam, biasanya terjadi di atas pukul 24.00 WIB.

Baca juga: Kecelakaan di Pamekasan, Mobil Pikap Berpenumpang 4 Orang Oleng Tabrak Motor, 1 Penumpang Meninggal

“Kalau balapan paling sejam saja. Setelah sore hari berkumpul, nanti malam ada lagi. Biasanya di atas 12 malam,” ujarnya.

Mereka yang mengalami kecelakaan lalu lintas antara lain menabrak tiang, lalu juga ada yang masuk jurang.

Sepengetahuan Suparman, para pelaku balap liar berasal dari Kabupaten Malang dan Kota Malang.

Ia mengaku, belum pernah menemukan anak-anak asal Kota Batu.

“Yang menabrak tiang listrik itu meninggal di lokasi,” ujarnya.

Warga bukan tidak pernah bertindak. Teguran sudah sering disampaikan, namun nyatanya balapan liar masih saja terjadi.

Warga yang sehari-sehari mencari rumput sering terganggu karena akses yang mereka lewati menjadi rawan kecelakaan.

“Sebaiknya pemasangan polisi tidur ada di sepanjang jalur. Kalau hanya di kawasan tertentu saja masih belum maksimal,” saran Suparman.

Suparman menambahkan, selain balap liar, kawasan Jalibar sering menjadi tempat orang mabuk-mabukan.

Peristiwa itu kerap terjadi di atas pukul 12 malam. Pelaku datang membawa mobil lalu berhenti di pinggir jalan.

Mereka lalu keluar dan menenggak minuman keras.

Terpisah, Kanit Dikyasa Satlantas Polres Batu, Ipda M Huda menjelaskan, pemasangan polisi tidur dilakukan oleh Satgas Preemtif Operasi Patuh Semeru 2021.

"Jumlah speed trap yang dipasang setiap titiknya berbeda. Ada yang satu speed trap ada juga yang tiga,” terang Huda.

Dia menjelaskan, pemasangan polisi tidur itu untuk menghentikan kegiatan balap liar di kawasan tersebut. Balap liar sangat berbahaya dan mengancam keselamatan jiwa, baik pelaku maupun pengendara lainnya.

"Pada Operasi Patuh Semeru 2021, kami menaruh perhatian lebih di kawasan tersebut agar tidak ada lagi balap liar yang mengganggu masyarakat setempat dan pengguna jalan lainnya,” jelas dia.

Polisi mengetahui banyak pemuda yang melakukan balap liar di jalur tersebut. Pihaknya juga sudah sangat sering melakukan patroli dan penindakan. Hanya saja, masih saja ditemui balap liar.

"Maka dari itu kami ambil langkah tegas. Jalan ini kami pasangi speed trap sehingga semua pengguna jalan yang melintas harus pelan-pelan,” tegas Huda. (Benni Indo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved