Berita Surabaya
Wakil Wali Kota Armuji Singgung Peluang Surabaya Masuk Level 0, Apa Dampaknya bagi Perekonomian?
Penurunan level PPKM di Surabaya harus ditindaklanjuti dengan tetap konsisten menjaga protokol kesehatan.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji mengingatkan bahwa penurunan level PPKM di Surabaya harus ditindaklanjuti dengan tetap konsisten menjaga protokol kesehatan.
Armuji mengatakan, Pemkot dan warga Surabaya tidak boleh berpuas diri dengan status Surabaya yang telah berada di level 1, asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia menyebut, jika kasus positif Covid-19 di Surabaya dapat diantisipasi, dampaknya juga ada sektor ekonomi.
"Kami sampaikan terima kasih atas kerjasama selama ini. Tapi, ini belum selesai," kata Armuji saat memberikan sambutan di hadapan kalangan pengusaha pada acara vaksinasi Covid-19 di Maspion Square, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Mulai Diterapkan Bagi Pemohon Layanan di Kantor Polisi Wilayah Surabaya
Dalam acara vaksinasi ini, ada sebanyak 2.000 dosis vaksin yang disediakan.
Hadir pada acara ini, Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus, Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim Eddy Widjanarko, hingga Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim, Bambang Mukti Riyadi.
Cak Armuji lantas menyebut peluang Surabaya menihilkan kasus Covid-19. Dengan kata lain, Surabaya berada di level 0 (Situasi tanpa penularan lokal).
"Kasus (covid di Surabaya) sudah turun tajam, Surabaya sudah level 1. Namun, kalau bisa ya level 0. Kalau sudah bisa level 0, tentunya perekonomian bisa semakin menggeliat," katanya.
Pengusaha di Surabaya, menurutnya, telah memberikan contoh kerja sama menurunkan kasus.
Bahkan, juga ikut berkolaborasi untuk mengantisipasi dampak ikutan pandemi, misalnya bidang ekonomi.
Juga, mendukung percepatan vaksinasi. Misalnya pelaksanaan vaksinasi di Maspion yang melibatkan banyak unsur.
"(Stok) vaksinnya dari OJK dan Forkas, tempatnya di Maspion. Ini bentuk kerja bersama," katanya.
"Berkat kerjasama banyak pihak selama ini, Vaksinasi di Surabaya bisa cepat dilakukan. Oleh karenanya, kami juga membantu Sidoarjo dan Gresik karena ini bagian dari kerjasama itu," katanya.
Percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi nantinya juga akan berdampak pada penurunan level. Sehingga, roda perekonomian bisa efektif berjalan.
Di sisi lain, Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus, pun siap mendukung upaya tersebut. Menurunnya angka positif, juga akan membuat perekonomian membaik.
"Pelaksanaan vaksinasi ini membuat kami optimistis, Covid-19 bisa semakin turun dan ekonomi bisa bergerak. Sekalipun kita tetap waspada dan harus menjaga prokes," katanya.
Ketua Forkas Jatim Eddy Widjanarko, pun mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi pihaknya juga menyasar sejumlah kelompok usaha. Di antaranya, para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).
"Kami siapkan 4.000 dosis yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Timur. Selain Surabaya, juga Gresik, Sidoarjo, hingga Malang," katanya. (bob)
Whisnu Sakti Buana Mantan Wakil Wali Kota Surabaya Meninggal Dunia, PDI Jatim Berduka |
![]() |
---|
Masih Muda Sudah Jadi Spesialis Curanmor, 16 Sepeda Motor Sudah Dicuri, Kini Dibekuk Polisi |
![]() |
---|
Sandiaga Uno Ziarah Sunan Ampel, Kemenparekraf Gandeng Pemkot Surabaya Kembangkan Wisata Religi |
![]() |
---|
Dua Pria ini Rampas Ponsel yang Dimainkan Bocah, Korban Teriak Hingga Bikin Geger Warga, Ending Apes |
![]() |
---|
Densus 88 Geledah Rumah di Dupak Surabaya, Temukan Buku Jihadis dan Sita, 2 Jam Penggeledahan |
![]() |
---|