Masuk Angin Sebaiknya Jangan Kerokan, Lakukan Hal ini Agar Masuk Angin Bisa Berkurang

Sebab, kerokan ternyata tak ampuh dalam mengobati masuk angin. Gejala masuk angin sendiri cukup banyak.

Editor: Aqwamit Torik
Wikipedia.org
Ilustrasi kerokan untuk penderita masuk angin 

TRIBUNMADURA.COM - Ketika merasakan masuk angin biasanya masyarakat Indonesia akan melakukan kerokan.

Kerokan adalah metode pengobatan tradisional yang sudah dilakukan turun temurun.

Namun kerokan dianggap tidak efektif.

Sebab, kerokan ternyata tak ampuh dalam mengobati masuk angin.

Gejala masuk angin sendiri cukup banyak.

Mulai dari meriang, sakit kepala, kedinginan, nyeri otot, kelelahan sampai nafsu makan menurun.

Baca juga: Biasa Dilakukan saat Masuk Angin, Kerokan Ternyata Menyimpan Bahaya, Simak Penjelasan Dokter

Namun mengapa kerokan itu sendiri buruk untuk tubuh.

Padahal rasanya sekali dengan kerokan masuk angin bisa hilang.

Ternyata, mengutip dari Sajian Sedap, Dokter Rony Wijaya dari Alodokter mengatakan kerokan memberi rasa nyaman karena melepas mediator radang di daerah kulit yang dikerok.

Rasa nyaman juga muncul karena efek dari balsam yang digunakan.

Namun kerokan bisa menyebabkan pendarahan pada kulit.

Kerokan juga bisa menimbulkan luka yang bisa membekas pada kulit tubuh.

Luka itu bahkan bisa permanen, dan juga bisa juga terjadi alergi karena logam atau alat yang digunakan untuk kerokan.

Contohnya setelah kerokan terjadi bruntusan atau bintik-bintik.

Halaman
12
Sumber: Intisari
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved