Berita Kediri
Cerita Nur Khamid, Seorang ASN yang Jadi Relawan Antar Jemput Pasien Covid Kediri Raya
Kekurangan mobil ambulans terjadi karena tingginya permintaan untuk antar jemput dan evakuasi pasien Covid dari rumah ke rumah sakit rujukan
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Saat puncak Pandemi Covid 19 di Kota Kediri yang berlangsung bulan Juni, Juli hingga Agustus 2021, Kota Kediri sempat kekurangan mobil ambulans.
Kekurangan mobil ambulans terjadi karena tingginya permintaan untuk antar jemput dan evakuasi pasien Covid dari rumah ke rumah sakit rujukan dan tempat isolasi mandiri terpusat.
Saat kondisi serba darurat Mobil Emergency Tim Rescue Kediri Raya sangat berperan dalam proses evakuasi pasien Covid. Selain mengangkut pasien juga membawa jenasah yang meninggal dari rumah sakit ke tempat pemakaman.
Nur Khamid, pegiat Mobil Emergency Tim Rescue Kediri Raya menjelaskan, saat puncak Pandemi Covid di Kediri, kendaraan yang dioperasikan telah ratusan kali terlibat dalam evakuasi pasien Covid.
Untuk jasanya mengangkut pasien Covid, pegiat mobil Emergency Tim Rescue tidak memungut bayaran alias gratis. Operasional mobil juga siaga selama 24 jam.
Sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan masyarakat siap meluncur ke lokasi. "Kalau malam kami biasa siaga di sejumlah titik siaga," ungkap Nur Khamid, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Tuan Guru Bajang Siap Fasilitasi IAIN Kediri Kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Timur Tengah
Nur Khamid yang juga aparatur sipil negara (ASN) di Kantor Satpol-PP Kota Kediri menjelaskan, operasional mobil Emergency Tim Rescue sangat tinggi saat Kediri masih PPKM level 4 dan 3.
"Saat itu kami biasa tolong pasien yang sakit dan meninggal dalam sehari bisa 3 sampai 5 orang dalam sehari," jelasnya.
Diungkapkan Nur Khamid, Tim Rescue Kediri Raya biasa mengantar pasien dari Kediri ke rumah sakit rujukan di RS Saiful Anwar Malang atau RS Dr Soetomo Surabaya.
Namun yang terbanyak membawa pasien ke sejumlah rumah sakit terdekat di Kediri.
Beberapa rumah sakit yang menjadi langganan Mobil Emergency Tim Rescue seperti RSUD Gambiran, RSUD Simpang Lima Gumul (SLG), RS Muhammadiyah serta rumah sakit rujukan Covid lainnya.
Bagi masyarakat yang membutuhkan juga tidak dipungut biaya karena operasional dilakukan secara mandiri oleh relawan. "Biasanya yang membutuhkan kami dari masyarakat menengah ke bawah," ungkapnya.
Namun yang paling sering kendaraan dibutuhkan masyarakat saat diperlukan untuk evakuasi malam hari. Karena biasanya masyarakat kesulitan menghubungi mobil ambulans rumah sakit.
Sehingga masyarakat menghubungi Mobil Emergency Tim Rescue. Mobil yang digunakan Toyota Kijang eks kendaraan dinas PMI hasil lelang. Meski bahan bakar lumayan boros, namun mobil dapat dipacu kencang.
Wali Kota Kediri Minta Maaf Imbas Banjir yang Melanda Kotanya Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang |
![]() |
---|
Nasib Tukang Pecah Batu saat Mencari Nafkah, Berakhir Meninggal Tersengat Listrik di Tempat Kerja |
![]() |
---|
Main ke Rumah Teman Malah 'Ngutil' Ponsel, Pria Asal Kediri Ini Berakhir di Bui, Curi Dua Ponsel |
![]() |
---|
Main ke Rumah Teman Malah 'Ngutil' Ponsel, Pria Asal Kediri Berakhir di Bui, Menggondol 2 Sekaligus |
![]() |
---|
Angkutan Lebaran PT KAI Siapkan 3 Juta Tiket KA Jarak Jauh, Penjualan Tiket Telah Capai 100 Persen |
![]() |
---|