Berita Sampang
Viral Video Penolakan Vaksin hingga Ada Indikasi Anggota FPI Karena Tolak Vaksin Penyebar Dilaporkan
Adapun video yang tengah viral tersebut diambil secara diam-diam oleh seorang pria di sentra vaksinasi berlokasi di Jalan Wijaya Kusuma, sampang
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama.
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Penyebar video warga menolak vaksin hingga disebut anggota FPI oleh anggota TNI di Kabupaten Sampang, Madura secepatnya akan berurusan dengan pihak kepolisian setempat, Selasa (26/10/2021)
Bagaimana tidak, pihak petugas vaksinasi yang kebetulan dijaga oleh anggota TNI 0828 Sampang tersebut akan mengambil langkah pelaporan ke Polres Sampang.
Adapun video yang tengah viral tersebut diambil secara diam-diam oleh seorang pria di sentra vaksinasi berlokasi di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Gunung Sekar, Sampang.
Berdasarkan video berdurasi 2.43 menit, si pria enggan melakukan vaksinasi lantaran mengaku sudah memiliki badan yang sehat.
Mengetahui alasan itu, anggota TNI yang berjaga mencoba memberikan penjelasan tentang pentingnya vaksin Covid-19.
Namun, si pria tetap pada pendiriannya sehingga petugas menyuruhnya untuk melakukan rapit tes antigen.
Baca juga: HUT IDI ke 71, Ketua IDI Sampang Harapkan Rekan Sejawat Menjaga Marwah Profesi
Sebelum melakukan rapid, petugas meminta KTP si pria, namun lagi-lagi enggan memenuhi permintaan petugas TNI.
Hingga akhirnya, petugas menuduh pria tersebut sebagai anggota FPI, akan tetapi si pria menyampaikan jika dirinya hanya rakyat biasa.
"Bukan Pak, saya bukan FPI, saya rakyat biasa," kata si pria berdasarkan video yang tengah viral.
Saat dikonfirmasi, Danramil Kedungdung 0828 Sampang, Kapten Sofyan enggan berkomentar atas langkah pelaporan yang masih akan dilakukannya itu.
"Mohon maaf saya tidak bisa menanggapi, biar nanti komandan saja," ujarnya kepada TribunMadura.com, Selasa (26/10/2021).
Sementara, Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Sudaryanto membenarkan atas rencana pelaporan tersebut, mengingat yang bersangkutan sudah berkoordinasi dengan pihaknya.
"Ini masih rencana, berarti masih belum melaporkan," tuturnya.
Mengetahui hal itu, dirinya belum mengambil langkah proses penyelidikan sehingga belum diketahui siapa penyebar video.
"Tentunya dalam kasus semacam ini, kami akan melibatkan Tim IT," pungkasnya.