Berita Lumajang

Kabupaten Lumajang Berat Turunkan Harga Tes PCR, Ini Kata Jubir Penanganan Covid-19 Lumajang

Terancam jika arahan presiden tidak diikuti juga dengan penurunan harga reagen, rumah sakit memungkinkan akan menutup pelayanan tes PCR

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/TONY HERMAWAN
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Lumajang dr Bayu di Kantor Dinas Kesehatan, Kamis (28/10/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Lumajang dr Bayu mengakui, sejumlah rumah sakit kesulitan menurunkan harga Polymerase Chain Reaction (PCR) sesuai arahan Presiden Joko Widodo seharga Rp 275 ribu.

Menurutnya, sebelum arahan tersebut ditetapkan semua rumah sakit mendapatkan reagen dengan harga tinggi, yakni Rp 600 ribu.

Terancam jika arahan presiden tidak diikuti juga dengan penurunan harga reagen, rumah sakit memungkinkan akan menutup pelayanan tes PCR.

"Saya khawatir rumah sakit kalau harga pcr terlalu ditekan lama-lama  gak mau melayani, kecuali ada suplier atau distributor yang bisa memberikan merek reagen yang lebih murah," katanya.

dr Bayu juga menyebut arahan penurunan harga PCR dinilai bisa melahirkan segudang problem. Pasalnya, tidak semua merek reagen cocok dengan mesin yang dimiliki laboratorium sejumlah rumah sakit di Lumajang.

"Sebenarnya dari sisi masyarakat banyak yang diuntungkan, tapi dari sisi laboratorium ada perhitungan yang cukup berat. Tidak semua reagen bisa, yang digunakan rumah sakit di Lumajang biasanya harga Rp 600 ribu, belum biaya APD, investasi gedung, dan operasional," ujarnya.

Baca juga: RSUD dr Soetomo Bersiap Turunkan Harga Swab PCR Menjadi Rp300 ribu

Oleh karena itu, jika sejumlah rumah sakit merasa keberatan tiba-tiba menurunkan tarif tes PCR diberikan kesempatan untuk menghabiskan stok reagen lama.

Namun, jika stok reagen lama habis diharapkan semua rumah sakit dapat mengikuti arahan harga yang ditetapkan oleh Presiden. Sebab merupakan langkah untuk memperkuat pelacakan kasus Covid-19.

"Tentu dengan berlakunya ini harus semua ikut menyesuaikan. Kami selaku Dinkes selalu melakukan pembinaan dan pengawasan," pungkasnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved