Jatim Covid19 Heroes

Kemenko Perekonomian Beber Kunci Antisipasi Gelombang Pandemi Berikutnya

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso pada Webinar peringatan Hari Ulang Tahun ke-32 Harian Surya

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/BOBBY KOLOWAY
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso memberikan penjelasan pada Webinar peringatan Hari Ulang Tahun ke-32 Harian Surya, Kamis (11/11/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kementerian Perekonomian menyebut adanya potensi gelombang pandemi Covid-19 berikutnya. Mengingat, masih adanya potensi ledakan kasus seperti halnya yang terjadi di beberapa negara lainnya.

Hal ini disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso pada Webinar peringatan Hari Ulang Tahun ke-32 Harian Surya, Kamis (11/11/2021).

"Sebenarnya, berbagai indikator saat ini menunjukkan angka yang cukup bagus di Indonesia," kata  Susiwijono melalui virtual.

Misalnya, dari konfirmasi kasus harian, selama beberapa minggu ini konsisten di bawah 500 kasus. Kemudian, tingkat kematian cukup rendah dan angka kesembuhan tinggi.

"Kasus aktif kita dibawah 10 ribu. Apabila kita bandingkan dengan Juli lalu yang mencapai 574 ribu, ini sangat beda sekali," katanya yang hadir mewakili  Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ini.

Baca juga: Upaya Intervensi Kemenaker RI untuk Para Pekerja Terdampak Pandemi Covid-19, Ini Penjelasannya

Capaian ini disebut lebih baik dibanding beberapa negara lain yang saat ini justru mengalami bebeberapa ledakan kasus. "Beberapa negara di Eropa telah di atas 40 ribu per hari untuk saat ini," katanya.

Dari capaian tersebut pihaknya merinci sejumlah kuncinya. "Kalau kita lihat, pandemi ini kan belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada buku panduannya dan tak ada negara yang mengklaim paling berhasil," katanya.

"Semua negara sama-sama belajar. Kami betul-betul keluarkan kebijakan yang dinamis dengan mempertimbangkan dinamika di lapangan," katanya.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengoordinasikan seluruh daerah. "Kunci keberhasilannya, dukungan semua daerah. Karakteristik kita berbeda dengan populasi tinggi dengan variasi ekonomi dan sosial," katanya.

"Namun, hampir dalam waktu dua tahun, sampai hari ini konsisten menjalankan dua hal, baik menjaga kesehatan sekaligus ekonomi berjalan baik. Setiap pekan sekali, kami juga koordinasi dengan masing-masing daerah," katanya.

Berkaca dengan kasus di beberapa negara, bukan berarti potensi ledakan kasus tidak ada. "Apalagi dengan munculnya sejumlah varian di beberapa negara," katanya.

Untuk mengantisipasi ini, pihaknya melakukan berbagai cara. Di antaranya, dengan memperketat gerbang masuk dari beberapa negara.

Kemudian, pihaknya juga mengajak seluruh pihak untuk menjalankan protokol kesehatan selaras dengan turunnya level PPKM di sejumlah daerah. "Dengan keterlibatan semua orang, hasilnya sudah terlihat," katanya.

Pola preventif yang lain, juga menerapkan aplikasi PeduliLindungi di beberapa pusat keramaian. Serta, meningkatkan fasilitas kesehatan khusus Covid-19.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved