Berita Surabaya

Pensiun Dini dari Kantor, GM Maskapai Penerbangan ini Pilih Jualan Ayam Goreng, Usahanya Laris Manis

Kisah general manager maskapai penerbangan memilih pensiun dini demi jualan ayam goreng.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/NURIKA
Pemilik Kedai Atom Chicken, Fery Rizkiawan dulunya merupakan general manager maskapai penerbangan di Indonesia, Kamis (11/11/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Fery Rizkiawan sadar betul jika pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar di sejumlah bidang, termasuk tempatnya bekerja.

Karena itulah, ia mengambil langkah besar dengan pensiun dini sebagai general manager maskapai penerbangan di Indonesia.

Setelah pensiun sebagai general manager maskapai, Fery Rizkiawan tidak lantas berhenti bekerja.

Pria asal Surabaya itu memulai peruntungan dengan merintis usaha ayam goreng dan menjalankan usaha ekspedisi.

"Kondisi pandemi dan saya ingin memulai menjadi entrepreneur, karena tempat kerja saya tidak cukup baik saat pandemi," kata Fery ditemui di Kedai Atom Chicken, Kamis (11/11/2021).

"Saya melihat yang jadi bintang utama selama pandemi ini makanan dan ekspedisi," sambung dia.

Fery memulai dengan membuka gerai ayam goreng yang diberi nama Atom Chicken yang berada di Jalan Kali Rungkut Surabaya.

Sementara bisnis ekspedisinya kini sudah 90 persen berjalan.

Ia mengakui jika merintis usaha tentu saja tidak mudah.

Apalagi, bisnis yang digelutinya saat ini dirasa 180 derajat berbeda dengan jabatan sebelumnya.

Baca juga: Gadis 16 Tahun ini Berwajah Lebih Tua dari Ibunya, Sudah Berbeda Sejak Lahir, Tahan Malu Tiap Keluar

"Mau jadi apapun termasuk entreprenuer itu pilihan masing-masing, kalau kita sudah mempersiapkan dengan matang kemudian punya kenekatan dan peritungan bisnis silakan dicoba," tutur dia.

"Karena yang saya lihat ketika pandemi ini satu bisnis bisa hancur tapi satu lagi banyak opportunity baru yang bisa dikembangkan," kata dia.

Bagi Fery, usaha yang dijalani saat ini menjadi tantangan untuk diri sendiri.

Selain itu, ada perasaan lega saat dirinya bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.

"80 persen karyawan saya adalah korban pandemi. Mereka sempat kehilangan pekerjaan," ungkapnya.

"Motivasinya sama-sama untuk maju, membangun dari awal," alumnus Universitas Gadjah Mada.

Terkait usaha kuliner miliknya, Fery mengatakan, mengawalinya dengan patungan modal bersama dua orang rekannya.

Ia mengurus segala operasional Atom Chicken dengan pendekatan dan konsep penjualan yang berbeda.

Buka sejak 3 November 2021, Atom Chicken hadir 24 jam dengan menawarkan spesial harga ramah kantong pembeli. Dibandrol mulai Rp 10 ribu,

Fery mengaku, menyajikan menu ayam goreng menomorsatukan kualitas. Mulai dari ayam pilihan, resep, higienitas hingga penyajian.

"Kami selektif memilih ayam, resep kami bikin sendiri, cara membuat dan ayam kita kriyuknya tahan 8 jam tanpa dipanasi," katanya.

"Kami bisa klaim kriyuknya tahan lama dan soft daging dalamnya. Harga kami juga mudah dijangkau," jelas Fery.

Keistimewaan lain ayam goreng Atom Chicken ini adalah tepungnya yang renyah.

Diracik dengan bumbu khusus menghasilkan rasa nikmat dan aroma menggugah selera.

Fery menyebut target awal penjualan Atom Chicken 300 per pak setiap hari.

Namun di luar itu ia akan terus memperluas pasar dengan menggaet seluruh kalangan.

Selain makanan siap saji, ia juga menawarkan frozen food. Konsumen bisa membeli ayam potong yang sudah dimarinasi.

Saat di goreng di rumah, rasanya akan tetap sama dengan ayam goreng yang dijual di gerai.

"Kami sudah siap 24 jam melayani customer. Ke depan, kami ada varian rasa misal geprek, ayam pedas dan paket-paket lain," ujar Fery.

Fery menawarkan program Jumat sedekah untuk orang-orang yang ingin bersedekah hari jumat dengan mengirimkan makanan Atom Chicken ke penerima.

Ia menggratiskan ongkos pengiriman produknya tanpa minimal produk.

"Kami ada program titip ke Atom, jadi customer bisa membeli berapapun tanpa minimal pembelian untuk disedekahkan kepada yang membutuhkan," ungkapnya.

"Misal ada yang mau infaq atau sedekah tiap hari jumat bisa nitip ke kami. Mau dikasih ke temen-temen ojol, yang membutuhkan atau panti asuhan. Ini sudah berjalan dan responnya sangat luar biasa," kata dia.

Dia berharap, usaha barunya diterima banyak orang dan bisa berekspansi masif, baik di Kota Pahlawan maupun kota-kota lain di luar Jawa Timur.

"Kami kembangkan dulu di Surabaya kemudian buka di luar Jawa. Market di luar jawa untuk ayam dengan harga terjangkau cukup besar," harapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved