Berita Probolinggo
Stok Minyak Goreng di Probolinggo Terbatas, Harganya Berangsur Naik, Pemkab Gelar Operasi Pasar
Harga minyak goreng curah dan kemasan di pasar tradisional di Kota Probolinggo melonjak.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo mendatangkan minyak goreng dari wilayah lain.
Hal itu dilakukan Pemkab Probolinggo untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng.
"Stok minyak goreng terbatas di Kota Probolinggo. Oleh sebab itu, harus mendatangkan minyak goreng dari wilayah lain," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti, Jumat (26/11/2021).
Belakangan ini, harga minyak goreng curah dan kemasan di pasar tradisional di Kota Probolinggo melonjak.
Kenaikan harga minyak goreng disebabkan tingginya harga bahan baku minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional.
Selain itu, kenaikan harga minyak goreng juga dipicu karena stoknya yang terbatas.
Baca juga: Di Kota Blitar, Harga Minyak Goreng Kemasan Terus Naik Tiap Pekan, Kini Capai Rp 18.000 per Liter
Setiorini Sayekti mengatakan, pihaknya terus bersinergi membuka jejaring komunikasi dengan daerah produsen yang ada di sekitar Kota Probolinggo.
Kemudian, Satgas Pangan setempat juga memastikan tidak ada penimbunan minyak goreng.
"Selain itu, Pemerintah Kota Probolinggo bekerja sama dengan Bulog Divre Probolinggo menggelar operasi pasar atau pasar murah," tutur dia.
"Bulog membuka gerai di kantornya, alun-alun dan sejumlah pasar setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu," ungkapnya.
Berdasar data, minyak goreng curah naik menjadi Rp 19.000 per liter dari harga semula Rp 18.000 per liter.
Sedangkan, minyak goreng kemasan bermerk naik menjadi Rp 18.000 per liter dari harga Rp. 14.000 perliter.
Untuk harga minyak goreng kemasan bermerk dua liter naik Rp 36.000 dari harga semula Rp 30.000.
Kenaikan harga minyak goreng di Kota Probolinggo diprediksi akan tetap bertahan hingga Desember 2021.
"Namun, masyarakat tak perlu panik. Kenaikan harga minyak goreng tak hanya terjadi di Kota Probolinggo, melainkan juga di kota lain," katanya.
"Pemerintah pun telah berupaya untuk menstabilkan harga minyak goreng," pungkasnya. (nen)