Sejarah Panjang di Balik Mitos Pernikahan Suku Jawa dan Sunda, Hingga Terjadi Pertumpahan Darah
Sejarah perang Bubat, membangun mitos Pernikahan Jawa dan Sunda yang dianggap sakral
TRIBUNMADURA.COM - Terdapat mitos di tengah masyarakat yang banyak diyakini hingga saat ini adalah pernikahan antara suku Jawa dengan Sunda.
Mitosnya adalah jika terjadi pernikahan antara suku Jawa dengan Sunda, maka akan terjadi malapetaka di dalam rumah tangga mereka.
Meski begitu, masih banyak juga yang mengaggap hal itu cuma mitos belaka.
Tapi di balik mitos tersebut, terdapat sejarah panjang yang menarik untuk diulas.
Mitos Pernikahan Jawa dan Sunda
Dalam masyarakat banyak beredar mitos tentang pernikahan.
Salah satunya adalah pantangan menikah antara orang dari suku Jawa dan suku Sunda.
Jika larangan itu dilanggar, menurut mitos akan ada malapetaka yang mengancam kehidupan keluarga dari dua suku tersebut.
Meski zaman sudah modern, mitos pernikahan Jawa Sunda masih tetap dipercaya.
Rupanya, larangan ini berawal sudah sejak zaman kerajaan dulu.
Konon, larangan pernikahan Jawa Sunda muncul sejak peristiwa Perang Bubat pada abad ke-14.
Perang ini berawal dari niat Hayam Wuruk yang ingin menikahi putri Dyah Pitaloka Citraresmi dari Negeri Sundan.
Hayam Wuruk disebut-sebut sebagai raja Majapahit terbesar atau paling utama.
Hayam Wuruk tertarik pada Dyah Pitaloka karena beredarnya lukisan sang putri di Majapahit.