Erupsi Gunung Semeru

BNPB Pastikan Korban Rumah Rusak Akibat Erupsi Gunung Semeru Dapat Bantuan Uang, Ini Rinciannya

Korban erupsi Gunung Semeru yang rumahnya rusak parah, sedang, maupun ringan, akan mendapat bantuan uang tunai.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/TONY HERMAWAN
Korban erupsi Gunung Semeru yang rumahnya rusak parah, sedang, maupun ringan, akan mendapat bantuan uang tunai. 

TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status tanggap darurat erupsi Gunung Semeru selama empat belas hari ke depan.

Tim BNPB bersama unsur relawan terkait masih tetap fokus mencari korban erupsi Gunung Semeru yang hilang.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kualitas pengungsi di tempat pengungsian.

Mengingat, korban terdampak bencana alam tersebut butuh waktu yang lama menghuni di tempat sementara.

"Jadi semakin lama kualitas para pengungsi itu harus baik," ujarnya, usai mengikuti Upacara Serah Terima Pangdam V/Brawijaya, Jumat (10/12/2021).

Selain itu, lanjut Letjen TNI Suharyanto, bersama Satgas dan BNPB, tim juga melakukan pendataan rumah yang terdampak akibat peristiwa itu.

Baca juga: Inilah Maling yang Menjarah Warung Milik Korban Erupsi Gunung Semeru, Ternyata Bukan Penjahat Amatir

"Nanti dihitung kira kira berapa rumah yang harus direlokasi ke tempat yang baru. Nanti kalau sudah tahu jumlahnya pasti baru kami bangunkan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan, rumah yang terdampak sudah tidak bisa ditempati akan dibangunkan tempat yang baru.

Kemudian rumah yang rusak berat tapi tidak perlu direlokasi itu mendapat bantuan dari BNPB Rp 50 juta.

Selanjutnya, rumah yang rusak sedang mendapat bantuan Rp 25 juta dan rumah yang rusak ringan Rp 10 juta.

Sambil menunggu rumah yang direlokasi selesai dibangun di tempat baru, keluarga yang terdampak itu mendapat bantuan dana tunggu Rp 500 ribu per kepala keluarga per bulan.

"Pastinya cukup. Soalnya mereka mengungsi ke rumah saudara keluarganya," bebernya

"Soal korban yang hilang, terakhir ada 39 meninggal, 12 hilang karena banyak juga yang hilang bukan penduduk Candipuro dan Pronojiwo. Banyak yang dari luar sedang mencari pasir," tandasnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved