Kumpulan Doa
Bacaan Doa Nabi Daud, Bisa untuk Meluluhkan Hati Seseorang, Simak Juga Doa Nabi Musa dan Nabi Yusuf
Simak bacaan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Daud AS yang digunakan untuk meluluhkan hati seseorang. Ada juga doa Nabi Musa dan Nabi Yusuf
TRIBUNMADURA.COM - Simak bacaan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Daud AS yang digunakan untuk meluluhkan hati seseorang.
Pada artikel ini terdapat doa Nabi Daud dari bacaan Arab hingga artinya.
Diketahui, Nabi Daud memiliki mukjizat bisa melunakkan besi yang keras hanya dengan jarinya.
Selain itu, tak hanya besi saja yang bisa dilunakkan, tapi hati seseorang juga bisa dilunakkan oleh Nabi Daud AS.
Baca juga: Inilah Bacaan Niat dan Doa Puasa Senin Kamis, Simak Manfaat Mengamalkan Puasa Sunnah Ini
Berikut Bacaan Doa Nabi Daud untuk Melembutkan Hati Seseorang:
Bacaan Doa Nabi Daud
اَللَّهُمَّ لَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ لَيِّنْتَ لِدَاوُدَالْحَدِيْد
“Allahumma laiyinli qalbahu, laiyinta li Daudal hadid”
Artinya: “Ya Allah, lembutkanlah hatinya sebagaimana Engkau melembutkan Daud (akan) besi”
Selain doa ini,ada juga doa saat menghadapi seseorang yang berhati keras.
Memohon kepada Allah SWT yang maha membolak-balikkan hati manusia.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik
Artinya:
Wahai engkau Zat yang dapat membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.
Bacaan Doa Nabi Musa AS saat Meminta Dipermudah Urusan dan Ucapannya
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Musa berkata, ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’
Artinya: Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)
Selain doa Nabi Musa, juga ada Doa Nabi Yusuf yang diyakini dapat melembutkan hati orang yang kita ajak komunikasi.
Bacaan Doa Nabi Yusuf AS agar Dilembutkan hati orang yang akan diajak berbicara
اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ
iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn
Artinya: (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (*)