Piala AFF 2020

Shin Tae Yong Disebut Jadi Pria Korea Pertama Dicintai Lelaki Indonesia, Ini Biodata Pelatih Timnas

Shin Tae Yong disebut sebagai pria Korea pertama yang berhasil membuat lelaki Indonesia jatuh hati.

Penulis: Ayu Mufidah | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Shin Tae Yong disebut sebagai pria Korea pertama yang berhasil membuat lelaki Indonesia jatuh hati. 

TRIBUNMADURA.COM - Kesuksesan Timnas Indonesia melaju ke babak Final Piala AFF 2020 tidak luput dari tangan dingin sang pelatih Shin Tae Yong.

Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak Final Piala AFF 2020 dengan hasil yang menjanjikan.

Evan Dimas dkk sukses menaklukkan tim kuat lain, seperti Malaysia, Vietnam, hingga Singapura.

Pada partai puncak, Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand.

Shin Tae Yong dianggap memberikan dampak signifikan pada prestasi Timnas Indonesia.

Tak pelak, hal tersebut membuat Shin Tae Yong dieluh-eluhkan pecinta sepak bola Tanah Air.

Bahkan, Shin Tae Yong disebut sebagai pria Korea pertama yang berhasil membuat lelaki Indonesia jatuh hati.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, terungkap strategi yang ia terapkan di AFF 2020
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, terungkap strategi yang ia terapkan di AFF 2020 (PSSI)

Baca juga: Viral Video Lama Shin Tae Yong Nonton Sepak Bola, Gemas di Tribune Penonton Lihat Aksi Son Heung Min

Berikut profil dan biodata Shin Tae Yong :

Shin Tae Yong merupakan pelatih asal Korea Selatan.

Shin Tae Yong lahir di Yeongdeok, Gyeongbuk, Korea Selatan.

Ia lahir pada 11 Oktober 1970.

Dia mulai gemar bermain sepakbola sejak kelas 3 sekolah dasar. 

Pelatihnya di sekolah dasar mengatakan bahwa Shin Tae Yong kecil sangat menikmati bermain bola, bahkan hingga malam hari.

Saat bermain di kompetisi pelajar, dia memperkuat Sekolah Menengah Teknik Daegu.

Dalam periode itu, ia meraih gelar pemain terbaik. 

Berkat penampilannya itu, Shin Tae Yong dilirik oleh tim sepak bola dari metropolitan, Seoul.

Namun, dia memilih tinggal di kampung halamannya.

Selepas dari sekolah menengah, Shin Tae Yong masuk ke Universitas Yeungnam.

Dia memperkuat tim Universitas Yeungnam saat usianya masih 19 tahun.

Kariernya kemudian melesat hingga memperkuat klub profesional Ilhwa Chunma.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong bersiap menghadapi Timnas Singapura
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong bersiap menghadapi Timnas Singapura (PSSI)

Baca juga: Berapa Hadiah untuk Juara Piala AFF 2020? Ini Besaran Uang Pemenangnya, Tak Hanya Bawa Pulang Trofi

Ilhwa Chunma lalu berubah menjadi Seongnam Ilhwa Chunma, dan saat ini dikenal menjadi Seongnam FC. 

Seongnam menjadi satu-satunya klub sepak bola Korsel yang dibela Shin Tae Yong sejak 1992 hingga 2004. 

Sepanjang kariernya sebagai pemain sepak bola, Shin Tae Yong berposisi gelandang serang.

Dia bermain sebanyak 401 kali dan mencetak 99 gol dan memberikan 68 assist.

Shin Tae Yong ikut membantu timnya meraih tiga kali gelar juara K-League dan satu Piala Liga Korea. 

Ia kemudian mengakhiri kariernya sebagai pemain di klub Australia Queensland Roar pada 2005.

Sementara di level Timnas, tercatat dia memiliki 14 caps dan mencetak 3 gol. 

Shin Tae Yong juga masuk dalam 11 pemain terbaik sepanjang masa Liga Korea atau K-League 30th Anniversary Best XI dalam peringatan 30 tahun K-League pada 2013. 

Shin Tae Yong dan Indonesia

Selama menjadi pemain, beberapa kali Shin Tae-yong bersua dengan klub maupun Timnas Indonesia

Salah satunya di Piala Asia 1996, Shin Tae Yong bersama Timnas Korea selatan bertemu Indonesia yang diperkuat Widodo Cahyono Putro dkk. 

Pada pertandingan fase grup A yang dimainkan 7 Desember 1996, timnas Korsel mengalahkan Indonesia 4-2. 

Gol Korea Selatan dicetak Kim Do-Hoon, Hwang Seon-Hong (2 gol), dan Ko Jeong-Woon.

Sementara gol Indonesia dicetak Ronny Wabia dan Widodo CP. 

Saat masih berstatus pemain Korsel U-23, Shin Tae Yong juga tercatat pernah bertemu timnas Indonesia.

Sedangkan saat bermain di level klub bersama Seongnam, Shin Tae Yong juga pernah bertemu klub Indonesia Persik Kediri di kompetisi Liga Champions Asia. 

Dalam duel babak penyisihan Grup G di Stadion Tancheon Complex Stadium, Korsel, 11 Mei 2004, Seongnam membantai Persik Kediri 15-0. 

Shin Tae Yong mencetak gol ketiga pada menit ke-12. 

Pada musim 2009, Shin Tae Yong ditunjuk sebagai manajer Seongnam menggantikan Kim Hak-beom.

Di tahun pertamanya, dia sukses membawa timnya runner-up di K-League dan Piala FA.

Pada tahun 2010, ia mencapai hasil yang baik di K-League dan meraih juara Liga Champions Asia dan Piala FA Korea 2011. 

Julukan Si Rubah dan Mourinho Asia

Semasa menjadi pemain, Shin Tae Yong dijuluki "Rubah Tanah".

Hal ini karena kepiawaiannya sebagai pemain gelandang tengah atau gelandang serang. 

Dia dikenal sebagai pemain yang ulet dan cerdas.

Sebagai kapten dan pemilik nomor 7 di Seongnam ini memiliki visi dan bisa membaca permainan, serta tahu saatnya harus dribbling atau passing bola. 

Sedangkan julukan 'Asian Mourinho' diberikan oleh wartawan BBC John Duerden karena jeli dalam menentukan strategi untuk timnya.

Termasuk saat membawa Seongnam juara Liga Champions Asia 2010. 

Shin Tae-yong tercatat pernah melatih timnas Korea Selatan baik di level kelompok umur maupun senior.

Ia pernah membawa skuad U-23 Korea Selatan menuju Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, juga mendampingi pasukan U-20 Korea Selatan di ajang Piala Dunia U-20 2017 di Selandia Baru.

Kemudian pada tahun 2017 Shin Tae-yong diminta Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) untuk melatih tim senior usai memecat Stielike. 

Di fase penyisihan grup F, Son Heung-min dkk kalah dari Swedia dan Meksiko.

Namun di pertandingan terakhir melawan Jerman, mereka menang dramatis dengan skor 2-0 pada laga terakhir fase penyisihan grup.

Korea Selatan menghancurkan harapan Jerman untuk mempertahankan gelar juara dunia yang diraih 4 tahun sebelumnya. 

Mengutip Reuters, dua gol Korea Selatan yang dicetak oleh Kim Young Gwon dan Son Heung Min membuat empat kali juara dunia tersebut gagal lolos ke babak 16 besar untuk pertama kali sejak tahun 1938 atau mematahkan rekor 80 tahun. 

Shin Tae-yong mulai menjadi pelatih timnas Indonesia pada Januari 2020.

Dia menggantikan posisi yang ditinggalkan Simon McMenemy pelatih dari Skotlandia yang dipecat akibat rentetan hasil buruk yang diterima timnas Indonesia hingga turunnya rangking FIFA.

“Bagi saya ini adalah sebuah tantangan. Saya tahu atmosfer sepak bola Indonesia sangat luar biasa dengan suporter yang fanatik.

Saya juga melihat, pengurus federasi memiliki semangat yang kuat untuk membangun sepak bola Indonesia ke level yang tinggi," kata Shin Tae Yong dikutip dari laman PSSI. 

Shin Tae Yong menilai, sepak bola Indonesia memiliki prospek yang bagus dengan banyak pemain talenta muda yang saat ini bermain di timnas U16, U19 dan U23.

Digaji Rp 14,2 miliar

PSSI tidak pernah merilis jumlah gaji yang diberikan kepada Shin Tae Yong selama melatih Timnas Indonesia.

Namun pada medio Desember 2020, media asal Vietnam, Danviet, memberikan bocoran daftar gaji pelatih-pelatih top yang berada di Asia Tenggara.

Nama Shin Tae Yong berada di puncak dengan bayaran satu juta dollar AS per tahun atau sekitar Rp14,2 miliar.

Jika dihitung per bulan, Shin Tae Yong menerima Rp 1,1 miliar.

Jumlah ini lebih besar dari yang diterima kompatriotnya Park Hang Seo di Timnas Vietnam. 

Dikutip dari Tuoitrenews.vn Park dibayar 50.000 dollar AS (sekitar Rp 709 juta) per bulan untuk melatih timnas Vietnam hingga 2022. 

Selain gaji tetap, Park mendapat tunjangan lain termasuk tempat tinggal pribadi, mobil pribadi, dan tiket pesawat antara Vietnam dan Korea Selatan. 

Sementara itu, mengutip Kompas.com (25/12/2019), Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri menyebut, gaji Shin Tae Yong hampir setara dengan pelatih timnas Indonesia sebelumnya, Luis Milla.

"Gaji Shin Tae Yong hampir sama (dengan Luis Milla)," kata Cucu Soemantri.

Disebutkan, gaji Luis Milla sebesar Rp 2 miliar perbulan selama hampir 2 tahun melatih Timnas Indonesia.

Shin Tae Yong sebelumnya mendapatkan bayaran sebesar 500 ribu dolar AS atau setara Rp 7 miliar ketika melatih Timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018.

Singapura dengan agregat 5-3 di semifinal untuk melenggang ke partai final dan akan bersua Th

( TribunMadura.com / Ayu Mufidah KS ) ( Kompas.com / Nur Rohmi Aida )

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved