Berita Tulungagung

Vaksinasi Covid-19 untuk Siswa SD di Tulungagung, Diwarnai Isak Tangis Banyak Anak, ini Sebabnya

Dinas Kesehatan juga menyediakan panggung hiburan dan badut untuk menenangkan anak-anak. Setelah disuntik vaksin mereka mendapat satu bungkus es krim

Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/David Yohanes
Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo membujuk anak yang ketakutan saat akan disuntik vaksin Covid-19. 

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Yusron menangis meraung-raung saat tahu petugas medis memegang alat suntik.

Berulang kali ibunya menenangkan dan menghiburnya.

Namun siswa kelas 1 SD ini terus menangis ketakutan.

Bahkan para pejabat, mulai dari Bupati Tulungagung, Ketua DPRD Tulungagung, hingga Wakil Bupati Tulungagung mencoba membujuknya.

Namun bocah laki-laki ini terus menangis sambil memegang lengan atas tangan kirinya.

Yusron adalah satu dari 800 anak usia 6-11 tahun yang ikut vaksinasi Covid-19 di SDN Kampungdalem 4, Selasa (4/1/2022).

Ada sejumlah anak yang menangis ketakutan seperti Yusron.

Baca juga: Polres Pamekasan Ikuti Gelaran Vaksinasi Serentak, Kapolri Pantau Langsung Via Virtual

Namun mayoritas menurut saat disuntik vaksin Covid-19.

Dinas Kesehatan juga menyediakan panggung hiburan dan badut untuk menenangkan anak-anak.

Selain itu, setelah disuntik vaksin mereka mendapat satu bungkus es krim.

Vaksinasi anak 6-11 tahu. Di Tulungagung sudah dimulai minggu lalu, setelah mencapai indikator Level 1 PPKM.

Namun Pemkab secara resmi meluncurkan program vaksinasi anak ini hari ini.

"Harapannya dengan vaksinasi anak 6-11 bisa memberikan proteksi. Selain itu ini bagian dari persiapan menuju pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT)," terang Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.

Baca juga: Dirikan Kerajaan Tertua di Indonesia, Asmawarman Disebut Sebagai Wangsakarta di Kerajaan Kutai

Lanjut Bupati, total anak 6-11 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 89.276.

Pemkab Tulungagung melalui Dinas Kesehatan menargetkan, 10 hari ke depan seluruh sasaran sudah divaksin dosis 1.

Kecepatan terget ini karena Tulungagung telah memenuhi indikator Level 1 PPKM, dan bisa menyelenggarakan PTMT 100 persen.

"Saat di Level 1, maka kebijaka PTMT diserahkan sepenuhnya ke daerah. Ini yang perlu kita siapkan," sambung Maryoto.

Dengan capaian vaksinasi anak 6-11 tahun seluruhnya, diharapkan siswa sekolah tingkat SD terlindungi sepenuhnya.

Apalagi sebelumnya vaksinasi anak 12 tahun ke atas sudah lebih dulu dimulai.

Pada tahap awal, jam pembelajaran akan ditambah dari 2 jam menjadi 3 jam per hari.

"Kepala Dinas Pendidikan  juga saya minta mematangkan setiap lembaga pendidikan untuk menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin," tegas Maryoto.

Sejauh ini belum ada klaster sekolah di Kabupaten Tulungagung.

Maryoto berharap orang tua juga berperan aktif untuk memvaksinkan anak-anaknya.

Sebab pencapaian vaksinasi anak-anak usia sekolah ini menentukan kebijakan PTMT di Tulungagung.

"Saya minta orang tua pastikan anak-anak menerima vaksin Covid-19. Jika semua tervaksin, maka PTPT bisa dilakukan 100 persen," tandasnya. 

Sebelumnya pembelajaran tatap muka dilakukan tiga kali seminggu, masing-masing selama dua jam.

Jika sudah ditetapkan  Level 1 PPKM, maka jumlah jam akan ditingkatkan 6 jam per pertemuan.

Selain itu jumlah hari pertemuan juga akan ditambah.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka, mengatakan 800 siswa yang divaksin telah lebih menjalani asesmen.

Seluruh orang tua menyatakan setuju anaknya menerima vaksin Covid-19.

Didik mengapresiasi sikap para orang tua, karena mempercepat  kekebalan kelompok di tingkat sekolah.

"Dari 800 berkas asesmen yang kami berikan ke orang tua, tidak ada yang menolak anaknya divaksin," ungkapnya.(David Yohanes)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved