Berita Gresik

Ini Respon KH. Miftachul Akhyar, saat Ditanya Terkait Rangkap Jabatan Rais Aam PBNU dan Ketum MUI

Disinggung mengenai polemik rangkap jabatan, pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya ini langsung merespon

Penulis: Willy Abraham | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/WILLY ABRAHAM
Ketua MUI Gresik, KH Mansoer Shodiq (kiri) dan Ketua MUI KH Miftachul Akhyar (kanan) saat acara Halaqoh Ulama dan Umara di aula Masjid Agung Gresik, Sabtu, (8/1/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - KH Miftachul Akhyar menduduki jabatan sebagai Rais Aam PBNU dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Disinggung mengenai polemik rangkap jabatan, pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya ini langsung merespon. 

"AD ARTnya tidak ada, cuman kita mendengarkan dawuhnya ini," ucapnya sambil tersenyum ditemui di Halaman Masjid Agung Gresik, Sabtu (8/1/2022). 

KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Rais Aam PBNU Periode 2021-2026 berdasarkan hasil musyawarah Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Ini merupakan kali kedua menduduki jabatan tersebut, kali pertama pada 22 September 2018 untuk periode 2018-2020. Keterpilihannya lantaran KH Ma'ruf Amin mengundurkan diri untuk maju sebagai Calon Presiden di Pilpres 2019. 

KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia periode 2020-2025. 

Terkait kepengurusan PBNU 2021-2026, KH Miftachul Akhyar mengaku mayoritas akan diisi oleh para kelompok muda berpengalaman. Baik dari syuriyah maupun tanfidziyah saling menjalankan tugas masing-masing. 

"Banyak diisi generasi muda sudah berpengalaman," kata dia. 

Baca juga: Hasil Muktamar NU ke-34 di Lampung: KH Miftachul Akhyar Kembali Dipilih sebagai Rais Aam PBNU

Terkait beredar selebaran poster yang berisi soal jajaran kepengurusan PBNU masa khidmah 2021-2026, yang dipimpin KH Yahya Kholil Staquf. Sejumlah nama baru tertulis di sana, diantaranya nama Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Sekretaris Jenderal PBNU. 

"Belum diumumkan, kan kabar, belum diumumkan," kata dia. 

Kedatangan KH Miftachul Akhyar ke Gresik menghadiri acara Halaqoh Ulama dan Umara yang digelar MUI Kabupaten Gresik

Acara tersebut mengambil tema "Komitmen Ulama dan Mewujudkan Gresik Baru yang Bermartabat" bertempat di aupa Masjid Agung Gresik

Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq mengatakan, hubungan ulama dan umara sudah terjalin lama. Dalam sejarahnya, mulai Wali Songo dengan Kerajaan Demak. Keduanya dianggap saling membutuhkan dan saling memberi komitmen. 

"Hubungan ulama dab umara, inilah yang menjadi isu penting. Setelah ini membangun komitmen Gresik baru yang bermartabat," katanya saat sambutan. 

Menurut Mansoer, MUI merupakan rumah besar umat Islam. Membimbing umat sekaligus mitra pemerintah. Baik buruknya umat ditentukan ulama dan umara. 

"Di sinilah letak tugas ulama dan umara sesuai peran masing-masing. Ada banyak momentum saling mengisi, dan berbagai peran," terangnya. 

Sementara itu, dalam sambutanya Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani peran ulama sangat besar. Ditengah pandemi Covid-19 seperti keberhasilan vaksinasi di Kota Santri ini tidak lepas dari peran ulama. 

"Vaksinasi peran para kiai. Kiai menerima dosis vaksin membuat masyrakat tambah mantap dan yakin. PTM 100 persen karena vaksinasi sesuai target. Halaqah Ulama dan Umara merupakan dukungan, arahan para guru kiai kita," terangnya. 

Gus Yani sapaan akrabnya mengingatkan, situasi pandemi belum berakhir. Masyarakat tetap waspada agar tidak ada lonjakan, dengan tetap disiplin protokol kesehatan. 

"Kuncinya adalah kedisplinan," terangnya. 

Sebelum meninggalkan Masjid Agung Gresik, KH Miftachul Akhyar bersama KH Mansoer Shodiq, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Wabup Gresik Aminatun Habibah, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir meninjau pembangunan gedung MUI Gresik yang ditargetkan selesai tahun ini.

Gedung MUI Gresik memiliki luas 1.800 meter persegi terdiri tiga lantai, lokasinya berada di sebelah barat Masjid Agung Gresik.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved