Berita Surabaya

Dua Periode Jadi Wali Kota Surabaya, Mensos Risma Punya Modal untuk Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Ini memang bukan kali pertama masuknya nama Risma dalam perbincangan kontestasi DKI Jakarta, beberapa tahun lalu juga disebut punya peluang hijrah

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/BOBBY KOLOWAY
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat ditemui di Surabaya 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Nama Tri Rismaharini, Menteri Sosial RI, belakangan dikaitkan dengan potensinya maju untuk Pilkada DKI Jakarta 2024.

Ini memang bukan kali pertama masuknya nama Risma dalam perbincangan kontestasi DKI Jakarta. Sebab, mantan Wali Kota Surabaya itu beberapa tahun lalu juga disebut punya peluang hijrah.

Namun, saat ini kembali ramai setelah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membeberkan beberapa nama kader yang punya peluang diberangkatkan untuk Pilkada Jakarta.

Diantara sederet kader yang dinilai potensial adalah nama Tri Rismaharini. Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu dinilai sukses dalam memimpin kota pahlawan.

Pengamat politik dari Universitas Surabaya (Unesa) Agus Mahfud Fauzi menilai, jika dilihat dari rekam jejak Risma sebagai Wali Kota Surabaya, memang bisa menjadi modal awal.

Sekalipun Kota Surabaya dengan DKI Jakarta memang tidak bisa langsung disamakan. Hanya saja, Surabaya sebagai kota metropolitan kedua setelah Jakarta diyakini sedikit banyak punya persoalan yang mirip.

"Dua periode sebagai Wali Kota dan relatif bisa sukses di Surabaya, meskipun mungkin kalau di analogikan Surabaya berbeda dengan DKI. Tapi, minimal itu bisa menjadi entry point," kata Agus, Minggu (9/1/2022).

Baca juga: Mulai dari Risma hingga Hendrar, Sederat Nama Menterang Disodorkan PDI di Pilkada DKI Jakarta 2024

Modal awal yang dimiliki Risma perlu diikuti upaya lanjutan. Misalnya, juga harus memahami betul bagaimana sifat pemilih di DKI Jakarta. 

Melihat pola suksesi di Jakarta, yang menjadi catatan, lanjut Agus, pemilih disana memiliki ekspektasi lebih didalam melihat figur pemimpin. Setidaknya ekspektasi dua kali lipat dari keberhasilan memimpin daerah lain.

Agus mengungkapkan, presentase kepemimpinan Risma selama di Surabaya ditambah dengan posisi Menteri Sosial saat ini penting untuk menjadi telaah. Ini bisa menjadi nilai lebih jika tepat pada ekspektasi pemilih di Jakarta.

"Bu Risma juga perlu merefleksikan terkait dengan apa yang dilakukan tidak harus seperti Pak Jokowi brandingnya, bisa dengan lain. Tapi, minimal bahwa hal itu bisa mengenalkan kepada warga DKI. Itu mungkin sebagai modal awal," tambahnya.

Disisi lain, kedekatan Risma dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dinilai juga bisa menjadi nilai lebih dari sisi internal partai. Tentu, selain itu hasil survei elektabilitas juga diyakini pasti menjadi pertimbangan.

"Meskipun sebetulnya Bu Risma adalah anak emasnya Bu Megawati," tambahnya.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membeberkan sejumlah nama yang digadang punya potensi untuk menggantikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang.

Kata Hasto, terdapat beberapa nama kader PDI-P yang telah berhasil memimpin di tingkat kabupaten kota di Indonesia. 

Beberapa nama tersebut diantaranya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini yang juga merupakan mantan Wali Kota Surabaya.

Berdasarkan penjelasan Hasto, selama dua periode di Kota Surabaya, Risma dinilai mampu menunjukkan perubahan yang signifikan. Hal itu terlihat dengan adanya perubahan secara kultur di dalam masyarakat Surabaya.

"Sehingga masyarakat Surabaya kita lihat sekarang merawat lingkungan dengan baik melakukan tata kota yang mencerminkan keindahan kota Surabaya," kata Hasto dikutip dari Tribunnews.com

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved