Tokoh Perempuan Masuk Struktural PBNU, Pengamat Nilai Keputusan Tepat Jawab Tantangan Jaman

Pengamat politik Surokim Abdussalam menilai keputusan memasukkan figur perempuan dalam kepengurusan merupakan langkah tepat.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Aqwamit Torik
id.wikipedia.org
Nahdlatul Ulama (NU) 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kepengurusan PBNU periode 2022-2027 dinilai memiliki komposisi yang ideal.

Diantaranya lantaran kalangan tokoh perempuan diakomodir dan masuk dalam struktur pengurus besar Nahdlatul Ulama.

Beberapa tokoh perempuan yang masuk kepengurusan PBNU di antaranya adalah di jajaran Mustasyar ada Nyai Nafisah Sahal Mahfudz, Nyai Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (Istri Gus Dur) dan Nyai Mahfudloh Ali Ubaid.

Selain itu juga di jabatan A’wan di antaranya, Nyai Nafisah Ali Masum, Nyai Badriyah Fayumi, serta Nyai Ida Fatimah Zaenal.

Kemudian di Tanfidziyah ada nama Khofifah Indar Parawansa serta Alissa Qotrunnada Wahid (putri Gus Dur), sebagai Ketua.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai keputusan memasukkan figur perempuan dalam kepengurusan merupakan langkah tepat.

"Menurut saya keniscayaan dan sudah waktunya memasukkan unsur perempuan dalam struktur kepengurusan PBNU saat ini, sudah mendesak dan strategis," kata Surokim, Rabu (12/1/2022).

Masuknya kader perempuan diharapkan patut diapresiasi. Sebab menurut Surokim, problem terkait perempuan sudah kian kompleks. Butuh representasi dan penanganan yang mendesak.

Sehingga, masuknya kaum perempuan diharapkan dapat menuntaskan problem dan menjadi solusi. Disamping, agar PBNU bisa menjangkau dan lebih dekat dengan warganya, khususnya perempuan.

Terkait figur, Surokim meyakini sudah merupakan orang pilihan yang dinilai tepat. Apalagi, tokoh yang dipilih memiliki rekam jejak mumpuni serta reputasi yang tidak diragukan.

Surokim yang politisi senior SSC itu mengungkapkan, tentu semua pihak berharap masuknya tokoh-tokoh tersebut benar-benar optimal.

"Betul-betul bisa memanfaatkan kesempatan untuk berperan signifikan apalagi tokoh-tokoh yang masuk juga punya rekam jejak panjang yang mengenal betul masalah-masalah dan advokasi terhadap perempuan di Indonesia," urainya.

Sekalipun demikian, Surokim mengatakan, komposisi perempuan perlu terus ditambah ke depan. Termasuk menjadi semangat yang sama di tingkat kepengurusan dibawahnya. 

"Jadi dari inisiatif sudah bagus, tetapi dari sisi jumlah saya pikir masih kurang dan perlu ditambah," tambahnya.

Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengumumkan susunan kepengurusan PBNU periode 2022-2027, Rabu (12/1/2022).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved