Berita Surabaya
Kasus Aktif Covid-19 di Surabaya Capai Ratusan, Eri Cahyadi Perketat Pengawasan Warga dari Luar Kota
Kota Surabaya menjadi satu di antara daerah di Jatim yang memiliki peningkatan kasus Covid-19 cukup signifikan.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyiapkan sejumlah upaya untuk membendung lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya, di antaranya dengan memperketat pengawasan warga dari luar kota.
Kota Surabaya menjadi satu di antara daerah di Jatim yang memiliki peningkatan kasus Covid-19 cukup signifikan.
Mengutip data di laman lawancovid-19 pada Jumat (28/1/2022), jumlah pasien aktif di Kota Surabaya mencapai 156 kasus.
Angka kasus aktif Covid-19 ini meningkat dibanding hari sebelumya masih berada di angka 127 kasus.
Berdasarkan penjelasan Eri Cahyadi, tidak semua kasus tersebut berdomisili di Kota Surabaya.
Namun karena berbasis KTP, maka akumulasi kasus masuk dalam data warga Surabaya.
"Rata-rata yang non (warga luar) Surabaya, ada 30 sampai 40 orang,” kata Eri, Jumat (28/1/2022).
Terkait jumlah tersebut, pihaknya melakukan sejumlah pemetaan. Hasil pemetaan ini akan menjadi landasan startegi penanggulangan.
Berdasarkan hasil evaluasi, sekitar 50 persen warga yang terpapar Covid-19 merupakan warga dengan riwayat perjalanan luar kota. Dengan kata lain, banyak warga yang tertular di luar kota.
“Ada yang ke luar kota lalu kembali (pulang) sakit. Kami lakukan pemantauan. Sebenarnya, mayoritas tidak parah dan sembuhnya cepat,” kata dia.
Namun apabila tak dideteksi, kasus bisa menimbulkan kluster di Surabaya. Penularan cukup cepat, terutama untuk varian Omicron.
Tak ingin kasus ini meluas, pihaknya lantas menerbitkan Surat Edaran (SE) Wali Kota bernomor 001.1/1616/436.7.2/2022. Isinya, mengenai kewaspadaan dini terhadap penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.
Selain kepada masyarakat, surat ini juga ditujukan untuk jajaran OPD, camat, lurah, RT/RW, LKMK dan pengelolah tempat kerja/usaha. Diantaranya, mengimbau jajaran untuk melaksanakan testing secara masif.
Terutama, kepada para pelaku perjalanan. Juga, terhadap sasaran prioritas seperti pasien suspek hingga pasien probabel (kemungkinan) kontak erat.
Selain itu, juga melakukan tracing (terhadap kontak erat) pasien terkonfirmasi positif. Perbandingannya, tiap satu orang positif, minimal ada 23 kontak erat yang diperiksa (1:23).