Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia Diprediksi Lebih Banyak dari yang Terdeteksi, Ini Klaim Dokter

Gejala khas pada pasien Covid-19 varian Omicron adalah nyeri atau gatal pada tenggorokan.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Seorang Nakes Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya sedang melakukan pembersihan tempat tidur pasien, Rabu (29/9/2021). 

TRIBUNMADURA.COM - Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia diprediksi lebih banyak dari yang terdeteksi.

Hal ini diungkapkan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan.

Erlina Burhan menyebut, hal ini didasari dengan kemiripan gejala terpapar Omicron dengan flu.

"Mungkin data-data yang sampaikan Bu Nadia Omicron di Indonesia sekitar 1800an," kata Erlina pada diskusi virtual, Sabtu (29/1/2022).

"Barang kali ini adalah yang memeriksakan diri atau yang mau diperiksa," sambung dia.

"Bisa jadi di masyarakat itu lebih banyak lagi ( Omicron) tapi masyarakat menganggapnya flu biasa," lanjutnya.

Baca juga: Inilah Syarat Penerima Vaksin Booster, Vaksinasi Booster Triwulan Pertama 2022 Gunakan AstraZeneca

Dokter paru di RSUP Persahabatan ini membenarkan bahwa gejala pada pasien Omicron hampir sama dengan flu

Adapun gejala khas pada pasien Omicron adalah nyeri atau gatal pada tenggorokan.

"Memang gejalanya mirip flu dan khas kalau flu itu jarang sakit tenggorokan, nyeri tenggorokan," tutur dia.

"Kalau pada Covid-19 sampai 60 persen rata-rata itu berhubungan dengan saluran napas mulai dari gatal tenggorokan sampai nyeri," ungkap Erlina.

Ilustrasi  - Petugas mengantarkan pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan
Ilustrasi - Petugas mengantarkan pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan (TribunMadura.com/Bobby Koloway)

Setelah mengalami nyeri tenggorokan maka akan menjadi batuk kering disertai dengan hidung tersumbat atau pilek.

"Jadi memang mirip influenza dengan ada juga tambahannya nyeri kepala dan badannya lemas," kata dia.

Oleh sebab itu, setelah melihat situasi kasus Covid-19 yang mulai naik ini, ia berpesan waspadalah jika mengalami flu terutama pada kelompok lansia maupun komorbid.

"Jangan terlalu menganggap enteng flu terutama kepada orang tua atau orang-orang dengan komorbid yang tidak terkendali atau penyakit bawaan yang tidak terkendali," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved