Berita Sampang

Pemkab Sampang Minta Peternak Sapi Tak Panik Hadapi Virus BEF, Simak Upaya Antisipasinya

Pemkab Sampang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) setempat meminta agar masyarakat tidak panik.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Istimewa/TribunMadura.com
Warga Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura saat menggotong sapi yang sudah mati karena terserang virus BEF. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sejumlah hewan ternak berupa sapi milik warga di wilayah Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura mati mendadak.

Hal itu disebabkan terserang virus Bovine Ephemeral Fever (BEF), di mana virus tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk, lalat, maupun serangga lainnya.

Kemudian biasa menyerang hewan ternak Sapi saat menjelang pergantian musim atau pancaroba seperti saat ini dari musim penghujan ke kemarau.

Dengan kondisi itu, Pemkab Sampang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) setempat meminta agar masyarakat tidak panik.

Sebab, kematian hewan ternak akibat virus BEF dapat diantisipasi dengan cara menjaga kebersihan kandang.

"Begitupun para peternak dapat memberikan hewan ternaknya vitamin atau probiotik," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disperta-KP Sampang, Hendra Gunawan, Selasa (1/2/2022).

Menurutnya, pemberian multivitamin dapat menjaga daya tahan tubuh hewan ternak dan sekaligus memperbaiki kondisi tubuh yang sudah lemah.

Tidak hanya itu, sapi yang terjangkit virus bisa diberi analgesic atau pereda nyeri dan obat penurun panas mengingat, gejala klinis sapi yang terserang virus BEF mengalami demam dengan suhu tinggi, dan kaki gemetar.

"Yang tidak kalah penting, peternak harus melakukan upaya pengendalian serta pemberantasan vektor nyamuk,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved