Berita Sumenep

Video Panasnya dengan Pria Bocor, Wanita ini Merasa Dirugikan, Orangtua Menanggung Malu: Tega Sekali

Sosok wanita pemeran video panas yang viral di media sosial ternyata warga Sumenep.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Tribunnews
ILUSTRASI - wanita pemeran video panas yang viral di media sosial ternyata warga Sumenep. 

Diberitakan sebelumnya, Sumenep tengah dihebohkan beredarnya dua video mesum wanita cantik dengan dua pria berbeda.

Wanita cantik berkulit putih dalam video itu disebut-sebut sebagai mantan karyawan bank ternama.

Video berdurasi pendek itu dengan cepat menyebar melalui platform whatsApp. Video yang satu berdurasi hanya 5 detik, sedangkan video satu lagi berdurasi 12 detik.

Dalam video 5 detik, terlihat wajah laki-laki dari samping sedang asyik menikmati payudara wanita cantik yang mengenakan bra warna hitam.

Sedangkan di video yang berdurasi 12 detik, terlihat jelas adegan mantap-mantap suami istri yang dilakukan keduanya.

Terlihat jelas dalam sebuah kamar si wanita mengenakan kaos warna pink dalam posisi tidur telentang dengan lutut ditekuk, dan si laki-laki berdiri.

Info yang beredar, laki-laki dalam dua video itu berbeda. Namun, wanktanya tetap satu.

Wanita cantik ini disebut-sebut anak seorang pengusaha dari wilayah kepulauan di Sumenep.

Sedangkan pemeran pria, yang satu disebut-sebut dari wilayah pantura Sumenep dan bertugas di dekat kota, sedangkan pria yang satu lagi punya usaha di wilayah kota Sumenep.

"Memang dua video itu sudah banyak beredar. Teman-teman banyak yang sudah tahu video itu," kata salah satu warga Sumenep berinisial IM pada hari Rabu (19/01/2022).

Dikonfirmasi Sekretaris MUI Kabupaten Sumenep, Musthafa mengaku prihatin dengan viralnya video mesum itu.

Dari itu pihaknya mengajak agar semua pihak bersama-sama menjaga nama baik Sumenep.

"Sumenep menjadi tidak elok kalau seperti itu. Seharusnya kita sama-sama menjaga ketentraman bersama," harapnya.

Menurutnya, menyebarnya video mesum itu bisa merusak mental anak bangsa.

"Agama sudah jelas melarang dan itu juga akan merusak mental," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved