Berita Pamekasan
Bupati Pamekasan Ajak Pokja Bunda Paud Terapkan Pendidikan Anak Rekreatif dan Edukatif, ini Caranya
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dalam sambutannya menyampaikan, pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai role model baru dalam sistem pendidikan
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menghadiri Pengukuhan Pokja Bunda PAUD Pamekasan di Mandhapa Aghung Ronggosukowati.
Bupati Baddrut Tamam hadir ke lokasi didamping istrinya, Nayla Baddrut Tamam, Sekretaris Daerah, Totok Hartono bersama istri, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Akhmad Zaini.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dalam sambutannya menyampaikan, pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai role model baru dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Saran dia, mestinya tidak hanya holistik dan integratif, melainkan model permainan yang disuguhkan kepada anak PAUD bersifat rekreatif, dan edukatif.
"Dunia pendidikan itu memang harus holistik dan integratif, tetapi di sisi lain bagaimana model permainan yang disuguhkan kepada anak-anak PAUD kita ini rekreatif, edukatif, dan membuat model agar anak-anak kita mempunyai cita-cita," kata Bupati Baddrut Tamam, Kamis (10/2/2022).
Menurut dia, seseorang yang mempunyai cita-cita dipastikan akan mengejar sesuatu yang telah dicita-citakan tersebut.
Sehingga menanamkan role model agar anak Paud mampu melihat perwajahan masa depan itu sangatlah penting.
Baca juga: Penemuan Jasad Bayi tak Utuh, Gegerkan Warga Parteker Pamekasan, Ini Kesaksian Warga
"Kita akan melatih bagaimana anak-anak kita ini memiliki cita-cita, keinginan untuk belajar, ingin banyak tahu tentang banyak hal, ingin memiliki kepekaan sosial yang dalam yang akhirnya melahirkan attitude atau sikap," ujarnya.
Cucu KH. Djufri Marzuki Sumber Batu Blumbungan tersebut mengungkapkan, PAUD harus mempunyai pendidikan rekreatif tanpa meninggalkan nuansa bermain anak, tentu dengan arahan-arahan yang edukatif dan spiritualitas yang dalam sebagai ummat yang beragama.
"Mengarah kepada cita-cita yang bagus, punya keinginan yang bagus, punya kepedulian yang bagus, dan bisa membangun relasi di antara satu teman dengan teman lainnya, membangun komitmen saling menghormati, dan bagaimana memiliki kedalaman spiritual yang bagus," jelasnya.
Selain itu, kata dia, pendidikan yang menghilangkan spiritualitas tidak akan meletakkan Tuhan sebagai pondasi dalam kehidupan sehari-hari.
"Atmosfer dalam kehidupan keluarga sangat mendukung sekali, bagaimana anak-anak kita bisa segera menemukan identitasnya," pungkasnya.
DPRD Pamekasan Khawatir Munculnya Anggaran Siluman: Selesai di Atas Meja, Tapi Tak Dilaksanakan |
![]() |
---|
CEO PT Bawang Mas Grup Ajak Warga NU Pamekasan Teladani Sikap Toleransi KH Hasyim Asy'ari |
![]() |
---|
Formak Pamekasan Minta Tanah Dikembalikan, Yayasan Al Faqih Klaim Tanah Ditempati Pemberian Raja |
![]() |
---|
Biodata dan Profil Ustaz Hanan Attaki, Penceramah yang Ditolak Masuk ke Pamekasan oleh PCNU |
![]() |
---|
Janji Masrukin Usai Dilantik Menjadi Sekda Pamekasan, Bakal Kawal Visi Misi Bupati Baddrut Tamam |
![]() |
---|