Berita Ponorogo
Tanggul Sungai Selopayung Jebol, 84 Rumah di Ponorogo Diterjang Banjir, Bupati Turun Langsung
Banjir tersebut terjadi setelah Kecamatan Jetis dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu (13/2/2022) sore
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - 84 rumah di Dusun Mantup, Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo terendam banjir, Senin (14/2/2022).
Banjir tersebut terjadi setelah Kecamatan Jetis dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu (13/2/2022) sore.
Selain itu, tanggul yang ada di Sungai Selopayung juga jebol akibat tak kuat menahan debit air yang tinggi.
"Akibat intensitas hujan yang sangat tinggi sejak kemarin sore dan malam, pada jam 3 pagi (tanggulnya) jebol sehingga membuat air meluap ke kampung," kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko usai meninjau penanganan banjir di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Senin (14/2/2022).
Dalam penanganan banjir ini, Sugiri memprioritaskan untuk melakukan evakuasi kepada warga yang terdampak terutama kalangan rentan seperti lansia dan anak-anak.
"Warga diselamatkan dulu, kopen (terurus), tidak kelaparan, tidak sakit, baru kita pikirkan yang lain," terang Sugiri.
Baca juga: Antispasi Jatuhnya Korban, Polres Ponorogo Tindak Kereta Kelinci yang Beroperasi di Jalan Raya
"(Untuk tanggul) biar banjirnya surut dulu baru nanti kita Bronjong, jangan langsung ditanggul, nanti airnya tidak bisa keluar," lanjutnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Ponorogo, Jamus Kunto Purnomo menyebut kawasan Dusun Mantup memang sering terdampak banjir namun banjir kali ini yang terparah
"Ada luapan air dari sungai yang berada di sebelah selatan pemukiman warga yaitu Sungai Selopayung, ini menjadi parah karena tanggul jebol selebar 8 meter, sehingga tanpa halangan air langsung mengarah ke pemukiman warga," jelas Jamus.
Topografi tanah Dusun Mantup, lanjut Jamus, memang berada di cekungan sehingga masyarakat sudah meninggikan pondasi saat membangun rumah untuk antisipasi jika banjir datang.
"Jam 6 pagi (ketinggian air) bisa sampai satu meter, ada yang setengah meter. Lalu jam 8 pagi air tidak bertambah dan cenderung berkurang, tadi jam 12 siang sudah mulai kering," terang Jamus.
Selain Kecamatan Jetis, banjir juga melanda Kecamatan Bungkal, Kecamatan Sambit, serta Kecamatan Balong.
Di tiga kecamatan tersebut, mayoritas yang terdampak adalah area persawahan dan jalan desa.
"Memang tidak sampai masuk rumah. Tapi tadi kita rekap area persawahan yang terdampak sampai 150 hektar," jelas Jamus.
Mayoritas area persawahan yang terdampak sudah ditanami padi dengan usia 3 minggu sampai satu bulan.