Pemadaman Listrik di Madura
Pengusaha Roti Menjerit Akibat Pemadaman Listrik di Madura, ini Imbas yang Dirasakan
Kondisi ini tentu saja menjadi pukulan berat bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha. Seperti yang dirasakan Husnul Makki, pengusaha roti
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Kerusakan sistem kelistrikan sejak Sabtu (26/2/2022) pukul 21.44 WIB di jalur transmisi 150 kV di kawasan Jembatan Suramadu sisi Bangkalan menyebabkan berkurangnya pasokan daya listrik ke Pulau Madura.
Sehingga memaksa PLN menerapkan pemadaman secara bergiliran sejak empat hari terakhir di sejumlah wilayah di empat kabupaten di Madura.
Kondisi ini tentu saja menjadi pukulan berat bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha. Seperti yang dirasakan Husnul Makki, pengusaha Ratu Roti di Jalan Raya Jaddih Pasar, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
“Pemadaman bergiliran sangat terasa, berpengaruh pada sektor produksi karena waktu pengerjaan bisa mundur. Hasilnya pun kadang kurang maksimal,” ungkap pria berusia 38 itu kepada Surya, Selasa (1/3/2022).
Berdasarkan pola operasi manuver jaringan selama padam SKKT Madura tertanggal 1 Maret 2022 yang diterima dari PLN Bangkalan, pemadaman kawasan Desa Jaddih yang termasuk Penyulang Parseh, Kecamatan Socah dimulai pukul 16.00-22.00 WIB.
Makki menjelaskan dirinya tidak bisa berbuat apa-apa ketika terjadi pemadaman listrik dengan kondisi roti berada dalam mesin oven. Mesin genset yang ada tidak bisa bekerja maksimal ketika semua mesin pembuatan roti beroperasi.
“Semoga PLN segera menormalkan untuk masalah pasokan daya listrik ke Madura. Dengan kondisi pemadaman secara bergiliran, sungguh membuat tidak nyaman bekerja,” pungkas bapak dengan satu anak itu.
Sekedar diketahui, pasokan listrik di Pulau Madura salah satunya berasal dari pembangkit di PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo yang dikirim ke gardu induk 500 kV dan 150 kV di Surabaya. Pasokan listrik dilanjutkan melalui Gardu Induk Jalur transmisi 150 kV Surabaya Kenjeran Gili Timur menggunakan dua line, dua jalur transmisi 150 kV ke Madura melalui Jembatan Suramadu.
Hingga saat ini, proses perbaikan secara bertahap terus dilakukan. Sedikitnya 120 petugas Emergency Recovery System (ERC) dikerahkan PLN dengan harapan normalisasi aliran listrik ke Pulau Madura segera rampung dalam waktu dekat.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron dalam kunjungannya ke lokasi perbaikan, Senin (28/2/2022) berharap normalisasi pasokan listrik ke Madura sudah bisa 100 persen pada Jumat (4/3/2022).
“Wakil GM (PLN) Jawa Timur sudah bertemu saya barusan di Bangkalan, bahwa proses sedang berjalan. Mobilisasi genset sudah dilakukan dan saya berharap maksimal 7 hari terhitung sejak Sabtu, (normalisasi listrik) sudah pulih 100 persen,” ungkap Khofifah. (edo/ahmad faisol)