Berita Surabaya

Jumlah Pasien Covid-19 di RSI Surabaya Melandai, Permintaan Tes Corona Juga Menurun, Ini Sebabnya

Terjadi penurunan jumlah pasien dan permintaan tes Covid-19 di Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Kota Surabaya.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/SULVI SOFIANA
Gedung 6 lantai RSI Surabaya Ahmad Yani. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani Kota Surabaya mengalami penurunan jumlah pasien dan permintaan tes Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Meski demikian, manajemen Rumah Sakit Islam berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Dirut RSI Ahmad Yani, Dokter Dodo Anondo menyatakan, dalam beberapa hari terakhir jumlah penyusutan pasien Covid-19 dirasakan cukup drastis.

"Kemarin sekitar 20. Mulai turun dari Kamis menjadi 7. Sekarang tinggal 6," kata dia, Sabtu (5/3/2022).

"Kira-kira beberapa hari lagi sudah keluar, belum ada pasien yang masuk lagi. Kami sediakan 26 tempat tidur," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan, pasien Covid-19 yang dirawat adalah bergejala sedang dan menempati ruang isolasi.

Baca juga: Sakit Demam, Waria di Blitar Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos, Ternyata Positif Covid-19

Untuk gejala ringan seperti batuk disertai pilek, ia menyebut, cukup melakukan isolasi mandiri.

"Kemudian ruang ICU saat ini kosong. Jadi RSI Ahmad Yani tinggal 6 orang dan mengarah membaik semua kondisinya. Kenapa kasusnya turun karena banyak yang sudah divaksin," tegasnya.

"Ditambah masyarakat juga tahu apa yang harus dilakukan apabila terkena indikasi gejala Covid 19. Karena sering mendapat sosialisasi," sambungnya.

Mengenai permintaan tes Covid-19, ia menyebut, ada penurunan hingga mencapai separuh.

"Biasanya 50 persen orang yang mengajukan tes tersebut, sekarang sudah turun 30 persen, kemarin sampai 50 hingga 60 persen, sekarang separuh," terangnya.

Baca juga: 2 Penyintas Covid-19 Wisuda, RS Darurat Lapangan Bangkalan Kini Rawat 5 Orang Penderita Corona

Meski permintaan tes tetap ada, lanjut Dodo, tidak sebanyak pada gelombang satu dan dua.

Apalagi sebelumnya yang melakukan adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Saya minta pada masyarakat tetap galakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, harus dijalankan," katanya.

"Gelombang satu dan dua memang luar biasa penularannya. Kalau tidak hati hati bisa mengarah gejala berat. Tetap jaga prokes," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved