Berita Surabaya

Tersinggung Dihina Beban Keluarga, Pria ini Habisi Adik Kandung, Kelakuannya Diungkit Sang Adik

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto mengungkapkan, tersangka ini mengaku tersinggung.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Firman Rachmanudin
Tersangka yang habisi adik kandungnya sendiri, kini ditangkap dan berada di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pelaku yang menghabisi adik kandungnya sendiri di Surabaya akhirnya ditangkap polisi.

Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak akhirnya berhasil menangkap tersangka pembunuhan adik kandung, bernama Rudi Kustanto (34) warga Jalan Kedinding Lor Gang Flamboyan, Surabaya

Rudi sempat menjadi buronan setelah kabur usai menghabisi nyawa adik kandungnya sendiri, Rizki (24).

Tersangka ini tega membunuh adiknya sendiri karena merasa tersinggung sering diejek lantaran tidak memiliki pekerjaan dan dianggap beban keluarga. 

Rudi akhirnya ditangkap di Lamongan, saat bersembunyi di rumah mantan istrinya.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto mengungkapkan, tersangka ini mengaku tersinggung.

Baca juga: Calon Kepala Desa di Pamekasan Dihabisi Bukan di Hadapan Anaknya, Polisi Berikan Klarifikasi

Ia sering dihina adiknya karena tidak bekerja dan cerai dengan istrinya. 

Ia semakin kesal setelah sempat diminta untuk tidak menyusahkan orang lain dengan meminta uang ke orang lain.

"Motifnya tersangka tersinggung karena perkataan adiknya. Tersangka ini statusnya di PHK dari tempatnya bekerja dan cerai dengan istrinya," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dari hasil visum, korban mengalami lima luka tusukan benda tajam.

Tersangka menggunakan pisau dapur yang ada di rumahnya untuk menikam adiknya sendiri hingga meninggal dunia. 

"Korban meninggal dunia karena ditusuk sebanyak lima kali. Hasil penyidikan tersangka tidak mengalami depresi atau semacamnya. Ia dalam keadaan sehat jasmani dan rohani," ungkapnya.

Sebelum melakukan aksinya, ia mengatakan sempat menerima telepon dari ibunya yang sedang bekerja di luar negeri sebelum menikam adiknya sendiri.

Tersangka mengaku sempat dimarahi ibunya sebelum menikam sang adik. 

"Ibu saya mengingatkan saja seperti orang tua pada umumnya. Saya khilaf sampai melakukan itu," akunya sambik tertunduk.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved