Indra Kenz Pamer Kekayaan, Berbanding Terbalik dengan Kondisi Korbannya, Derita Rugi Uang dan Mental

TRIBUNMADURA.COM - Korban penipuan yang dilakukan Indra Kenz buka suara.

Ia mengungkap sejumlah kerugian yang dialaminya setelah mengikuti investasi yang dikenalkan oleh Indra Kenz.

Bukan hanya uang, korban juga mengalami gangguan psikologis setelah tahu uang yang dikumpulkannya itu malah raib.

Semua jerih payah yang dilakukannya untuk mengumpulkan uang tersebut sia-sia setelah mengikuti investasi Indra Kenz.

Hal itu diungkapkan korban Indra Kenz, Maruna Zara, seperti dalam kanal YouTube Intens Investigasi yang tayang pada Selasa (8/3/2022).

Maruna Zara menjadi satu di antara korban investasi yang dikenalkan oleh Indra Kenz.

Selama mengikuti investasi itu, ia mengalami kerugian mencapai Rp 500 juta.

"Untuk saya sendiri kerugian sekitar Rp 500 juta," kata Maru.

Ironinya, kerugian itu berdampak pada kondisi psikologisnya.

Baca juga: Dulu Tinggal di Rumah Petak, Indra Kenz Menjelma Jadi Crazy Rich, Dari Mana Uangnya? Ini Jawabannya

Setelah tahu merugi ratusan juta, Maru sempat mengalami gangguan psikologis.

"Bukan hanya saja itu tapi saya psikologinya juga kena," ujar Maru.

Dampak lain yang dirasakan korban Indra Kenz ini adalah keluarganya.

Maru mengaku, kondisi keluarganya menjadi berantakan akibat tertipu kasus Binomo.

Bukan hanya itu, usaha yang dimiliki Maru mengalami gulung tikar.

"Keluarga juga berantakan, usaha juga hancur," ujar Maru.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan Indra Kenz, yang sering tampil di media sosial maupun televisi.

Indra Kenz sempat memamerkan kekayaannya di media sosialnya.

Bahkan, setiap membeli barang mewah, Indra Kenz sering menyebutnya 'wah murah banget'.

Selain Maru, masih banyak korban lain yang mengalami nasib serupa.

Baca juga: Bak Istana, Rumah Mewah Indra Kenz si Crazy Rich Medan Seharga Rp30 Miliar, Renovasi Terbengkalai

Kata Maru, banyak rekan-rekan korban lainnya yang mendapatkan kondisi lebih parah darinya.

Bahkan, ada yang sampai mengakhiri hidupnya akibat tertipu kasus Binomo ini.

"Banyak yang mengalami selain aku, ada yang harta habis bahkan miliaran, ada yang cerai, sakit jiwa, bahkan ada yang mengakhiri hidupnya juga ada," ujar Maru.

Sementara itu, Maru menjelaskan, awal mula manaruh kecurigaan pada aplikasi Binomo.

Awalnya, pendapatan dari aplikasi Binomo Maru selalu loss atau tidak mendapatkan keuntungan.

Setelah itu, ia juga merasakan tidak ada profit dari sesama pengguna aplikasi Binomo lainnya.

"Rata-rata yang masuk dalam aplikasi ini semuanya loss," ucap dia.

"Trader ini kan jutaan ya yang terjerumus di sini, semuanya nggak ada yang profit," sambungnya.

Selain itu, Maru juga menemukan adanya indikasi judi dalam aplikasi Binomo ini.

Lanjut lagi, ia juga menemukan adanya indikasi penipuan.

"Di dalam ini kan kami menemukan indikasi judi dan indikasi penipuan, hanya saja penipuan ini lebih banyak dari judi," ujar Maru.

Baca juga: Dulu Juru Parkir, Kisah Doni Salmanan Ubah Nasib Jadi Pengusaha dan Crazy Rich hingga Terseret Kasus

Sementara itu, Indra Kesuma atau Indra Kenz yang merupakan afiliator Binary Option, telah ditetapkan menjadi tersangka.

Status tersangka Indra Kenz ini berkaitan dengan dugaan penipuan berkedok aplikasi Binomo.

Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Indra Kenz telah melalui tahap penyidikan dari pihak kepolisian.

Saat ini, ia tengah mendekam di Bareskrim Mabes Polri.

Selama ditahan, Crazy Rich Medan itu mengalami tekanan psikologis.

Hal itu disampaikan dalam kanal YouTube Intens Investigasi yang tayang pada Senin (7/3/2022).

"Ya kalau orang ditahan secara psikis pasti tertekan," ujar pihak kepolisian.

Akan tetapi, polisi menyebut, kondisi kesehatan Indra Kenz masih baik-baik saja.

Sehingga, mereka belum melakukan tes kesehatan lebih lanjut.

"Tapi kita juga sementara dari kesehatan belum ada tanda-tanda unruk tindakan medis lainnya," ujar pihak kepolisian.

Selain itu, dalam setiap pemeriksaan, polisi selalu menanyakan kondisi kesehatan Indra Kenz.

Saat ditanya polisi, Indra Kenz selalu mengabarkan kondisinya baik-baik saja.

"Dalam pemeriksaan kita selalu tanya apakah dalam keadaan sehat, masih dalam keadaan sehat," ujar pihak kepolisian.

( TribunMadura.com / Tribunnews.com )