Konflik Rusia dan Ukraina Berdampak pada Harga Minyak Dunia, Begini Penjelasan Pakar Unair Surabaya
Dampak konflik Rusia dan Ukraina menurut Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Airlangga.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Konflik Rusia dan Ukraina berdampak pada kenaikan harga minyak.
Apalagi, Rusia merupakan satu di antara negara pemasok minyak terbesar di dunia.
Dosen Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, I Gede Wahyu Wicaksana menyebut, kenaikan harga minyak di Rusia terjadi sebagai efek psikologis perang.
“Invasi yang mereka lakukan terhadap Ukraina membuat masyarakat dunia memberi sanksi,” tutur dosen yang akrab disapa Wahyu itu, Jumat (11/3/2022).
Ia menyebut, mayoritas negara konsumen menyita sementara produk minyak Rusia.
“Ini yang kemudian juga membuat harga minyak melambung naik,” ungkap Wahyu.
Berbagai persoalan ekonomi timbul bagi masyarakat sipil Rusia.
“Kalau dari sisi militer memang Rusia telah menyiapkan segalanya," ucap dia.
"Namun, sanksi ekonomi dari sejumlah negara dan perusahaan multinasional benar-benar berdampak bagi mereka,” katanya.
Menakar kekuatan Rusia dalam persoalan itu, menurut Wahyu, publik dapat mengamatinya dalam beberapa pekan ke depan.
Meskipun tidak banyak, lanjutnya, Rusia tetap memiliki beberapa negara pendukung.
“Kita akan lihat, seberapa kuat dukungan itu berfungsi untuk mempertahankan perekonomian Rusia pasca mendapat sanksi berbagai pihak,” ucapnya.
Berdampak Ekonomi Sejumlah Negara Goyah
Kenaikan harga minyak di Rusia menimbulkan dampak bagi sejumlah negara.
Padahal, minyak termasuk dalam kebutuhan vital berbagai sektor.
Jika banyak sektor yang terganggu, Wahyu menyebut, secara otomatis perekonomian juga akan goyah.
“Karena minyak berpengaruh bagi penggunaan moda transportasi, harga bahan kasar, industri kimia, farmasi, dan lain sebagainya," kata dia.
"Perannya sangat penting bagi banyak aspek kehidupan,” tambah ahli Masyarakat Budaya Politik Rusia, Eropa Timur, dan Asia Tengah tersebut.
OPEC Perlu Ambil Sikap
Guna mengatasi dampak kenaikan harga minyak yang semakin buruk, Wahyu menyebut, perlu adanya peran dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi tersebut harus mengambil sikap terkait kenaikan harga minyak itu.
“Bergantung pada mereka (OPEC, Red) akan segera lebih menaikkan harga minyak atau justru menaikkan jumlah produksinya,” katanya.
Selain itu, OPEC berperan penting terhadap negara-negara importir minyak.
Menurut Wahyu, kedekatan suatu negara dengan OPEC akan mempengaruhi harga minyak di sana.
“Karena OPEC yang akan menentukan harga minyak. Jadi negara-negara importir bisa berdiplomasi energi," ucapnya.
"Meskipun tidak seutuhnya, namun OPEC tetap punya andil untuk memberi solusi atau alternatif bagi negara-negara terdampak,” tutup Wahyu.