Berita Pamekasan
Banyak Pesanan Berkelanjutan, Perajin Batik Pamekasan Raup Untung Puluhan Juta di Gebyar Batik 2022
Rinciannya, khusus pagelaran di Malang, batik yang terjual di tempat keseluruhannya senilai Rp 15 juta, sementara di Kabupaten Tuban Rp 10 juta
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, telah melaksanakan road show gebyar batik 2022 di dua tempat berbeda, yakni Malang dan Kabupaten Tuban.
Pada road show dua kabupaten ini, sejumlah batik milik pengrajin Pamekasan banyak terjual.
Kasi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Harsya Budi Bakhtiar menjelaskan, jumlah penjualan batik di dua acara road show tidak sama.
Rinciannya, khusus pagelaran di Malang, batik yang terjual di tempat keseluruhannya senilai Rp 15 juta, sementara di Kabupaten Tuban sebesar Rp 10 juta.
"Alhamdulillah, acara gebyar batik di dua tempat road show di Malang dan Tuban sukses. Untuk di Malang penjualan transaksi di tempat sekitar Rp 15 juta, dan di Tuban sekitar 10 juta," kata Budi kepada TribunMadura.com, Selasa (22/3/2022).
Menurutnya, yang paling penting dari acara tersebut adalah repeat order atau transaksi berkelanjutan atas batik Pamekasan kepada para perajin.
Baca juga: Komitmen Siapkan Generasi Mapan,Pemkab Pamekasan & IAIN Madura Teken MoU Peningkatan Pendidikan
Pagelaran road show yang bertempat di Malang Town Square (Matos) jumlah repeat order langsung kepada perajin sebanyak 50 potong batik.
Sementara pelaksanaan gebyar batik di Pendopo Krido Manunggal, Tuban pesanan kepada perajin mencapai 80 potong batik.
"Alhamdulillah, perajin batik kita sudah dapat order, terutama dalam jumlah yang cukup lumayan, ada yang seragam, ada yang biasa. Jadi, acara ini adalah event promosi dan pemasaran," ungkapnya.
Dia berharap, pelaksanaan gebyar batik tersebut tidak sebatas terjadi transaksi di tempat acara, melainkan yang lebih penting repeat order kepada para perajin.
Sehingga, ekonomi mereka meningkat sesuai harapan bersama.
"Alhamdulillah batik Pamekasan terkenal, dan order berkelanjutannya berjalan," syukurnya.
Dia mengaku membawa empat perajin dalam dua acara gebyar batik tersebut.
Empat perajin itu dari empat sentra berbeda, meliputi sentra batik Podhak, sentra batik Klampar, sentra batik Larangan Badung, dan sentra batik Pademawu.
"Pada event berikutnya kita pilih lagi pembatik-pembatik lain, pembatik yang ikut sebelumnya istirahat dulu biar dia fokus ke penjualan, dan memelihara data base konsumennya. Jadi pemerataan biar semua sentra bisa terangkat," pungkasnya.
Formak Pamekasan Minta Tanah Dikembalikan, Yayasan Al Faqih Klaim Tanah Ditempati Pemberian Raja |
![]() |
---|
Biodata dan Profil Ustaz Hanan Attaki, Penceramah yang Ditolak Masuk ke Pamekasan oleh PCNU |
![]() |
---|
Janji Masrukin Usai Dilantik Menjadi Sekda Pamekasan, Bakal Kawal Visi Misi Bupati Baddrut Tamam |
![]() |
---|
Kartu Domino, Remi Hingga Gunting Kuku Disita saat Lapas Narkotika Pamekasan Gelar Razia Blok Hunian |
![]() |
---|
150 WBP Lapas Narkotika Pamekasan Direhabilitasi, Kalapas Ingin Bebaskan WBP dari Kecanduan Narkoba |
![]() |
---|