Berita Pamekasan

Banyak Pesanan Berkelanjutan, Perajin Batik Pamekasan Raup Untung Puluhan Juta di Gebyar Batik 2022

Rinciannya, khusus pagelaran di Malang, batik yang terjual di tempat keseluruhannya senilai Rp 15 juta, sementara di Kabupaten Tuban Rp 10 juta

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Suasana para model saat fashion show di acara Gebyar Batik Pamekasan 2022 di Malang Town Square (Matos), Sabtu (19/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, telah melaksanakan road show gebyar batik 2022 di dua tempat berbeda, yakni Malang dan Kabupaten Tuban.

Pada road show dua kabupaten ini, sejumlah batik milik pengrajin Pamekasan banyak terjual.

Kasi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Harsya Budi Bakhtiar menjelaskan, jumlah penjualan batik di dua acara road show tidak sama.

Rinciannya, khusus pagelaran di Malang, batik yang terjual di tempat keseluruhannya senilai Rp 15 juta, sementara di Kabupaten Tuban sebesar Rp 10 juta.

"Alhamdulillah, acara gebyar batik di dua tempat road show di Malang dan Tuban sukses. Untuk di Malang penjualan transaksi di tempat sekitar Rp 15 juta, dan di Tuban sekitar 10 juta," kata Budi kepada TribunMadura.com, Selasa (22/3/2022).

Menurutnya, yang paling penting dari acara tersebut adalah repeat order atau transaksi berkelanjutan atas batik Pamekasan kepada para perajin. 

Baca juga: Komitmen Siapkan Generasi Mapan,Pemkab Pamekasan & IAIN Madura Teken MoU Peningkatan Pendidikan

Pagelaran road show yang bertempat di Malang Town Square (Matos) jumlah repeat order langsung kepada perajin sebanyak 50 potong batik.

Sementara pelaksanaan gebyar batik di Pendopo Krido Manunggal, Tuban pesanan kepada perajin mencapai 80 potong batik.

"Alhamdulillah, perajin batik kita sudah dapat order, terutama dalam jumlah yang cukup lumayan, ada yang seragam, ada yang biasa. Jadi, acara ini adalah event promosi dan pemasaran," ungkapnya.

Dia berharap, pelaksanaan gebyar batik tersebut tidak sebatas terjadi transaksi di tempat acara, melainkan yang lebih penting repeat order kepada para perajin. 

Sehingga, ekonomi mereka meningkat sesuai harapan bersama.

"Alhamdulillah batik Pamekasan terkenal, dan order berkelanjutannya berjalan," syukurnya.

Dia mengaku membawa empat perajin dalam dua acara gebyar batik tersebut. 

Empat perajin itu dari empat sentra berbeda, meliputi sentra batik Podhak, sentra batik Klampar, sentra batik Larangan Badung, dan sentra batik Pademawu.

"Pada event berikutnya kita pilih lagi pembatik-pembatik lain, pembatik yang ikut sebelumnya istirahat dulu biar dia fokus ke penjualan, dan memelihara data base konsumennya. Jadi pemerataan biar semua sentra bisa terangkat," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved