Berita Pamekasan
Sampaian Visi dan Misi 2 Cawabup Pamekasan, Agus Mulyadi Akui Asli Pamekasan, Fattah Jasin Berpantun
Bupati Pamekasan, Baddrut Taman dan segelintir kepala dinas. Kemudian panelis, dari IAIN Madura dan Unira serta UIM Pamekasan
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Proses penggantian antar waktu (PAW) Wakil Bupati Pamekasan, kini memasuki tahapan penyampaian visi dan misi dua Cawabup Pamekasan, Fattah Jasin dan Agus Mulyadi, yang digelar di ruang Sidang Paripurna DPRD Pamekasan, Senin (21/3/2022).
Dalam pemaparan visi dan misi ini, dibuka Ketua DPRD Pamekasan, Fathor Rohman, kemudian untuk memandu jalannya rapat paripurna dipasrahkankan kepada Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Hermanto. Hadir
Bupati Pamekasan, Baddrut Taman dan segelintir kepala dinas. Kemudian panelis, dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Univeritas Madura (Unira) dan Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan.
Dalam pemaparan visi dan misi cawabup ini, masing-masing cawabup diberi waktu maksimal selama 10 menit. Dalam pemaparannya, baik Fattah Jasin dan Agus Mulyadi, sama-sama mengacungi jempol dan mendukung penuh program bupati, yang telah berjalan selama tiga tahun dan menunjukkan keberhasilan.
Namun sebelum mengupas visi dan misi, Fattah Jasin, mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, yang diberi kesempatan pertama, lebih dulu memperkenalkan diri, jika dirinya masih berdarah Pamekasan. Kakeknya dari Sumenep dan nenek dari Pamekasan. Dan ayahnya, mantan Sekdakab Sampang.

“Saya memiliki tiga anak. Semua sudah berkeluarga. Cucu saya dua. Namun saya sekarang di rumah tinggal berdua dengan istri. Dan jika saya ditakdirkan, saya akan memfokuskan menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk masyarakat Pamekasan,” kata Fattah Jasin, yang disambut tepuk tangan anggota dewan.
Diaku, jika dirinya selama ini sudah membaca, melihat dan mendengar visi dan misi bupati dan wakil bupati (alhamarhum Raja’e.Red). Selama tiga tahun kepemimpinan bupati, berhasil dengan baik. Dan keberhasilan ini merupakan keberhasilan pemerintah daerah, yakni bupati dan DPRD.
Dikatakan, jika visi dan missi bupati dan wakil bupati luar biasa yang memiliki nilai ibadah besar, yang mempunyai keinginan mewujudkan masyarakat Pamekasan yang sehjahtera, merata dari bawah dan berkelanjutan. Ini merupakan tugas bersama berdasarkan nilai akhlak. Ini bukan janji, tapi merupakan niat baik.
“Sejumlah program perioritas Pak Bupati, seperti anak cerdas sangat pandai. Sistem program kesehatan gratis, elektronik kesehatan dan program lainnya yang pada prinsipnya program ini masuk pada kebutuhan dasar masyarakat,” kata Fattah Jasin.
Selanjutnya, Fattah Jasin, memuji program lain bupati, seperti di bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur, reformasi birokrasi, termasuk Mall pelayanan public, hingga mendapatkan penghargaan dari Musium Rekor Indonesia (Muri).
Baca juga: Busana Batik Ala Korea Ditampilkan, Batik Pamekasan 2022 Usung Konsep Sidomukti For Youth Fashion
Cawabup Agus Mulyadi, menjabarkan motto bupati, Rajjeh, Bajreh tor Parjughe. Arti kata Rajreh ini kokoh dan kuat. Dan kata ini digunakan masyarakat untuk pembangunan gedung dan jembatan yang kokoh. Sedang Bejjreh mengandung arti, untung, slamet dan berkah. Kata-kata ini diucapkan, ketika seseorang atau warga mendapatkan keberuntungan materi dari sisi ekonomi.
Sedang Parjughe, berarti gagah, ganteng. Kata ini digunakan sebagian atau sekelompok orang yang memiliki SDM berkualitas dan banyak uang. Sehingga menggambarkan masyarakat sejahtera dan marata. “Bupati menetapkan lima misi, yakni SDM yang berkualitas, perekonomian yang kuat, tata kelola pelayanan yang baik dan infrasturkutur berkualitas dan berkelanjutan, serta pengelolaan potensi sosial budaya, keagamaan dan pemuda,” ujar Agus yang juga mengupas 10 program perioritas bupati lainnya.
Sebelum mengakhiri, Agus Mulyadi, menginginkan nanti antara bupati dan wakil bupati tidak saling menucurgai. Lalu Agus menegaskan, jika dirinya siap menjadi wakil bupati. Sebab, selama ini banyak yang menanyakan kepada dirinya tentang keseriusannya dicalonkan sebagai wakil bupati.
Agus mengungkapkan, pertanyaan sejumlah wartawan meminta ketegasan tentang pencalonan dirinya, termasuk anggota dewan yang meragukan, sehingga saat itu, ia menjawab tudingan keraguan itu lewat beberapa pantun berbahasa Madura, yang kemudian disambut gelak tawa dan tepuk tangan anggota dewan.
“Nyaman onggu mo arojegghe. Temon so kadungdung ebeddhei pereng. Eman ongghu mon ta’ dheddiye, pon kadung ramme cacana oreng. Siapa orang nomor satu di pemerintahan ini, tentu Pak Bupati. Dan siapa yang nomor dua,” kata Agus dengan lantang, sehingga suara di dalam ruangan kembali bergemuruh.