Ramadan 2022

Kenapa Awal Ramadan di Indonesia Berbeda dengan Negara Lain? Simak Penjelasannya

Namun ternyata awal Ramadan di Indonesia berbeda dengan negara lain. Lalu apa penyebabnya? Simak penjelasan berikut ini.

Editor: Aqwamit Torik
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Ramadan 

TRIBUNMADURA.COM - Pemerintah menetapkan awal Ramadan 1443 H tepat pada Minggu 3 April 2022.

Namun ternyata awal Ramadan di Indonesia berbeda dengan negara lain.

Lalu apa penyebabnya? Simak penjelasan berikut ini.

Seperti yang diketahui, sesuai dengan ketetapan pemerintah, umat Islam di Indonesia akan menjalani puasa pada besok Minggu 3 April 2022.

Ketetapan ini disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, berdasarkan hasil Sidang Isbat awal Ramadan 1443 H, dikutip Tribunnews dari laman MUI.

Sidang Isbat Ramadan 2022 digelar secara hybrid dan diikuti perwakilan ormas Islam, duta besar negara sahabat, serta tim unifikasi kalender Hijriyah Kementerian Agama.

Baca juga: Marhaban ya Ramadhan, Simak Kumpulan Ucapan Selamat Puasa Ramadan, Cocok Dikirim ke Orang Kesayangan

Sebelum ditetapkan, Menag terlebih dahulu mendengar laporan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

Dalam laporan itu, posisi hilal di seluruh Indonesia secara hisab sudah di atas ufuk, tepatnya ketinggian hilal pada posisi 1 derajat 6,78 menit sampai 2 derajat 10 menit.

Namun, berdasarkan laporan rukyat, tidak ada seorang pun yang menyampaikan telah melihat hilal.

“Dari 101 titik, semua melaporkan tidak melihat hilal. Berdasarkan hasil hisab dan laporan rukyatul hilal, secara mufakat menetapkan bahwa 1 Ramadan jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022 Masehi,” kata Menag di Jakarta, Jumat (1/4/2022).

“Ini hasil Sidang Isbat yang baru selesai dan disepakati bersama,” sambungnya.

Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Agama No 324 tahun 2022 tentang Tanggal 1 Ramadan 1443 Hijriyah/2022 Masehi, yang ditandatangani Menteri Agama pada 1 April 2022.

Menag berharap umat Islam Indonesia dapat menjalankan puasa secara bersama meski ada perbedaan awal Ramadan.

"Semoga ini bisa menjadi wujud kebersamaan kita sebagai sesama anak bangsa dalam menatap masa depan yang lebih baik,” pesan Menag.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Abdullah Zaidi, yang juga hadir mengikuti Sidang Isbat menambahkan, sebelum menetapkan awal Ramadan, Menag selaku pimpinan sidang telah meminta pertimbangan dari berbagai ormas Islam.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved