Ramadan 2022

'Nyare Malem', Tradisi Ngabuburit Para Remaja Bangkalan Madura di Bukit Jaddih, Sejak Zaman Dahulu

Kawasan wisata seperti Bukit Jaddih di Desa Parseh, Kecamatan Socah masih menjadi lokasi berkumpul remaja putra-putri jelang berbuka puasa

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Suguhan pemandangan dari patahan-patahan batu menjulang dengan balutan langit senja, menambah suasana ‘Nyareh Malem’, menunggu waktu Berbuka Puasa di Wisata Bukit Jaddih semakin eksotik di waktu sore, Sabtu (3/4/2022). 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – ‘Nyareh Malem’ di waktu sore pada Bulan Ramadhan bukan istilah yang asing bagi para remaja dan anak-anak di Kabupaten Bangkalan. Kawasan wisata seperti Bukit Jaddih di Desa Parseh, Kecamatan Socah masih menjadi lokasi berkumpul remaja putra-putri hingga menjelang waktu Berbuka Puasa, Sabtu (3/4/2022).   

Para remaja tampak betah nongkrong di atas sepeda motor atau sekedar selfie di sejumlah titik jalur tanjakan dan berliku. Suguhan pemandangan dari patahan-patahan batu menjulang dengan balutan langit senja, menambah suasana ‘Nyareh Malem’ di Wisata Bukit Jaddih semakin eksotik di waktu sore.

“Sejak dulu kalau sore di Bulan Ramadhan, rutinitas anak-anak berusia remaja kampung sini ramai sekali. Sejak dari zaman nenek, ‘Nyareh Malem’ di Bukit Jaddih sudah menjadi tradisi di waktu sore pada Bulan Ramadhan,” ungkap Karimun, warga Desa Jaddih kepada Surya,  

Bukit Jaddih dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu destinasi wisata nasional Keindahan hamparan bebatuan kapur seluas sekitar 200 hektar itu memang tidak terbentuk secara alami.  

Baca juga: Jadwal Buka Puasa di Bangkalan Madura Minggu 3 April 2022, Lengkap dengan Jadwal Salat 5 Waktu

Seperti halnya komplek formasi bebatuan cantik di Taman Nasional (TN) Badlands, South Dakota, Amerika Serikat, The Pinnacle di TN Nambung di Australia Barat dengan bebatuan yang menyembul di padang pasir, ataupun menara batu pasir yang menjulang di atas Kota Kalambaka, Yunani.

Namun keindahan bebatuan di perbukitan itu terbentuk akibat kegiatan tambang yang telah berlangsung sejak awal tahun 2000. Guratan bekas 'tangan-tangan' ekskavator menambah pesona dinding bebatuan.

“Para remaja sudah ramai di hari pertama di Bulan Ramadhan, biasanya nanti seminggu sebelum Lebaran semakin ramai karena masyarakat perantauan banyak yang pulang kampung,” pungkas Karimun. 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved