Berita Probolinggo
Menilik Tradisi 'Petolekoran' Warga Gili Ketapang Probolinggo Jelang Lebaran, Naik Kapal Tradisional
Dalam tradisi tersebut, warga Gili Ketapang berbondong-bondong mengunjungi sejumlah toko di Kota Probolinggo untuk berbelanja kebetuhan pokok
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Tradisi Petolekoran Warga Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo hingga kini tetap lestari.
Dalam tradisi tersebut, warga Gili Ketapang berbondong-bondong mengunjungi sejumlah toko di Kota Probolinggo untuk berbelanja kebetuhan pokok, camilan, dan pakaian lebaran.
Mereka melakukannya saban puasa hari ke-27 atau disebut Petolekoran (dalam bahasa Madura).
Para warga bertandang ke Kota Probolinggo menumpangi kapal tradisional. Perjalanan dari Gili Ketapang menuju Dermaga Pelabuhan Tanjung Tembaga, Mayangan, Kota Probolinggo membutuhkan waktu sekira 30 menit.
Seorang warga Gili Ketapang, Maimunah (42) mengatakan tradisi Petolekoran merupakan aktivitas turun-temurun dari nenek moyang yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Baca juga: Kecelakaan Karambol di Probolinggo, Libatkan Ambulance Mengangkut Jenazah hingga Truk Towing
Kumpulan Berita Lainnya seputar Probolinggo
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Dia berkunjung ke Kota Probolinggo bersama dua orang anaknya.
"Saya ke Kota Probolinggo untuk berbelanja camilan dan baju lebaran. Tradisi ini sudah turun temurun dari nenek moyang," katanya, Jumat (29/4/2022).
Maimunah menyebut, ada sekira ribuan warga Gili Ketapang yang berkunjung ke Kota Probolinggo.
Para warga biasanya berbelanja sejak pagi hingga malam nanti, pukul 22.00 WIB.
"Saat pagi biasanya, didominasi para pemuda. Agak siang diliran emak-emak dan bapak-bapak yang berbelanja," sebutnya.
Warga Gili Ketapang lain, Mahmud (40) mengungkapkan hal serupa. Dia sambang ke Kota Probolinggo bareng keluarga besar untuk berbelanja bermacam kebutuhan.
"Saya cari jajanan untuk lebaran dan pakaian di toko yang ada di Kota Probolinggo," pungkasnya.
Berdasar pantauan, sampai pukul 10.00 WIB, sekitar ada 10 kapal tradisional yang bersandar di Dermaga Pelabuhan Tanjung Tembaga. Kapal itu mengangkut warga Gili Ketapang.
Sesampainya di Dermaga, para warga disambut para abang becak motor (bentor). Mereka menawarkan jasa antar jemput bagi warga Gili Ketapang yang hendak ke toko Kota Probolinggo.
