Ketum PBNU Gus Yahya Jadi Pembicara di Forum Rabithah ‘Alam Islami di Riyadh, Ini yang Dibahas

Forum itu dihadiri kurang lebih 150 orang pemimpin berbagai agama dari seluruh dunia Selain Ketua Umum PBNU, ada Dr. Hidayan Nurwahid

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Samsul Arifin
istimewa/TribunMadura.com
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. 

TRIBUNMADURA.COM, RIYADH - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menjadi pembicara dalam “Forum on Common Values among Religious Followers” (Forum tentang Nilai-nilai Bersama diantara Para Pengikut Agama) prakarsa Rabithah ‘Alam Islami (Liga Dunia Islam) di Riyadh.

Forum itu dihadiri kurang lebih 150 orang pemimpin berbagai agama dari seluruh dunia. Selain Ketua Umum PBNU, hadir juga dari Indonesia Dr. Hidayan Nurwahid, walaupun yang bersangkutan tidak dijadwalkan untuk berbicara di forum itu.

“Bagi saya, ini adalah harapan pribadi yang secara kebetulan dipenuhi oleh Yang Mulia Syaikh Al Issa”, Ketua Umum PBNU berkata dalam pidatonya, sebagai ungkapan terima kasih kepada Sekjen Rabithah ‘Alam Islami, Muhammad bin Abdul Karim Al Issa.

“Tahun lalu (2021) saya berpidato dalam International Religious Freedom Summit di Washington, DC, membicarakan pentingnya mengidentifikasi nilai-nilai yang sudah kita pegangi bersama sebagai landasan dialog dan kerjasama antar agama. Dan hari ini kita berkumpul untuk keperluan itu”, jelasnya.

Baca juga: PWNU Jatim Dapat Teguran dari PBNU, Ubah Struktur Kepengurusan Baru tanpa Izin, Ini Penjelasannya

Kumpulan Berita Lainnya seputar PBNU

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Ia kemudian memaparkan bahwa langkah lanjutan dari upaya tersebut adalah membangun strategi bersama untuk mentransformasikan pola pikir ummat beragama.

“Masih banyak kalangan ummat beragama yang memandang hubungan antar agama sebagai kompetisi politik, sehingga agama diperalat sebagai senjata politik untuk memperebutkan kekuasaan. Pola pikir ini harus diubah karena akan merusak harmoni sosial diantara kelompok agama yang berbeda-beda dan memustahilkan kelompok-kelompok yang berbeda itu hidup berdampingan secara damai," urainya.

Dalam pidato pembukaannya, Sekjen Rabithah ‘Alam Islami menegaskan bahwa tujuan forum itu adalah untuk membangun bersama visi berkeadaban untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai moderasi dalam masyarakat.

Selanjutnya, menangkal ancaman pemikiran ekstrim antar kelompok serta mengubah konflik yang tercipta diantara agama-agama dan lingkungan-lingkungan budaya yang berbeda, menjadi kesepahaman, kerjasama dan solidaritas.

Seusai acara, Sekjen Rabithah ‘Alam Islami mengundang Ketua Umum PBNU untuk melakukan pertemuan pribadi.

Dalam kunjungan ke Riyadh kali ini, Ketua Umum PBNU didampingi oleh Habib Muhammad Hilal Al Aidid, Wakil Ketua Umum PBNU, dan Habib Ali Hasan Bahar, Ketua Lazisnu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved