Berita Surabaya
Dua Napiter Hirup Udara Bebas, Tercatat ada 8 Napiter Bebas di Tahun 2022, Siapa Saja Sosoknya?
Keenamnya tercatat belum menyatakan ikrar setia ke NKRI, Salah satunya adalah satu napiter yang baru bebas dari Lapas IIA Sidoarjo
Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA – Dua orang narapidana kasus teroris (napiter) kembali bebas dari dua lapas di Jatim. Sehingga membuat total napiter yang bebas selama 2022 menjadi delapan orang. Tahun lalu, napiter yang bebas dari lapas/ rutan di Jatim berjumlah 11 orang.
“Dari delapan, enam dinyatakan bebas murni, dua lainnya mendapatkan hak pembebasan bersyarat,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji (15/5).
Menurut Zaeroji, dua napiter yang mendapatkan hak pembebasan bersyarat karena telah memenuhi beberapa syarat. Salah satunya berikrar setia kepada NKRI.
Sedangkan enam napiter yang bebas murni telah menjalani pidana badan sesuai putusan pengadilan. Keenamnya tercatat belum menyatakan ikrar setia ke NKRI. Salah satunya adalah satu napiter yang baru bebas dari Lapas IIA Sidoarjo. Napiter berinisial AF dinyatakan bebas murni pada 12 Mei 2022 lalu. “AF bebas setelah menjalani masa hukuman 9 tahun pembinaan di lapas,” lanjut Zaeroji.
Baca juga: Hari Pertama Masuk Kerja, Pegawai Lapas Narkotika Pamekasan Halal Bihalal Virtual dengan Kemenkumham
Kumpulan Berita Lainnya seputar Kanwil Kemenkumham Jatim
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Keterlibatan AF dalam jaringan teroris terjadi saat bekerja di toko Nangka, Cipulir, Jakarta Selatan. Toko tersebut milik Agus Widarto alias Agus Nangka yang merupakan anggota Jamaah Jihadiah pimpinan Abu Roban.
Pada pertengahan 2012, Abu Roban kemudian menunjuk AF dan seorang temannya untuk berangkat ke Makassar. Pada Agustus 2012 keduanya berangkat. Di bulan yang sama, mereka berencana untuk membunuh mantan Wakil Wali Kota Makassar pada saat itu. “AF selama di lapas memang menyendiri dan belum menyatakan IKRAR ke NKRI, namun juga tidak pernah berbuat onar,” urai Zaeroji.
Sementara itu, satu lagi napiter yang dinyatakan bebas adalah GJP. Bedanya, GJP bebas melalui program integrasi pembebasan bersyarat. Sehingga, meskipun bebas, GJP masih di bawah pengawasan Balai Pemasyarakatan. “GJP wajib melapor setiap minggunya ke Pembimbing Kemasyarakatan yang menanganinya,” terang Zaeroji.
GJP ditangkap di DI Yogyakarta pada medio 23 September – 11 Oktober 2019. Dia ditangkap bersama istrinya NOS. Keduanya pernah aktif dalam kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.
Secara umum, Zaeroji menjelaskan bahwa kepribadian GJP selama menjalani masa hukuman di Lapas Kelas I Malang cukup baik. Dia dapat mengikuti program-program pembinaan yang diselenggarakan pihak lapas. Pihaknya berharap GJP tidak mengulangi kembali perbuatannya setelah bebas dari masa hukumannya. “Kami berharap setelah bebas, keduanya dapat kembali dan diterima oleh masyarakat, sehingga tidak kembali ke kelompok lamanya,” harap Zaeroji.
Kanwil Kemenkumham Jatim
Kakanwil Kemenkumham Jatim
Zaeroji
narapidana teroris ( Napiter )
bebas
napiter
TribunMadura.com
Tribun Madura
Ternyata Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi yang Jadi Otak Aksi Pencurian di Rumdin Wali Kota Blitar |
![]() |
---|
Urusan Pilgub 2024 PDI Perjuangan Jatim Pasrahkan pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri |
![]() |
---|
Sekumpulan Siswa SD Gagalkan Aksi Penjambret yang Todongkan Pisau, Videonya Viral di WhatsApp |
![]() |
---|
Bocah SD Menang Melawan Jambret Bersenjata di Putat Jaya Surabaya, Aksi Heroik Terekam CCTV |
![]() |
---|
Tahun Ini Pemkot Surabaya akan Bangun Kembali Taman Hiburan Legend, THR dan TRS |
![]() |
---|