Berita Lamongan

Sudah Terlanjur Divaksin Meningitis Sejak Bulan Ramadan, Ratusan CJH Lamongan Batal Berangkat

sebanyak 642 gagal berangkat karena pembatasan  kuota, sementara CJH Lamongan  yang berangkat tahun ini hanya  696 orang

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Hanif Mansuri
Diantara CJH Lamongan saat mengikuti manasik massal di Masjid Namira, Minggu (22/5/2022). 

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN  - Ratusan Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Lamongan yang bakal berangkat ke tanah suci pada tahun ini, sudah lebih awal  divaksin meningitis.

Tidak hanya 696 CJH saja yang divaksin, namun ada 1.338  CJH yang sudah divaksin meningitis pada bulan Maret - April 2022.

Dari 1.338 CJH yang divaksin,  sebanyak 642 gagal berangkat karena pembatasan  kuota, sementara CJH Lamongan  yang berangkat tahun ini hanya  696 orang.

"Sudah divaksin meningitis, sejak sebelum Ramadan kemarin. Bahkan, CJH yang menunda keberangkatannya juga sudah divaksin meningitis," ungkap Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Lamongan, Banjir Sidomulyo kepada wartawan,  Senin (23/5/2022).

Banjir  mengungkapkan bahwa vaksinasi meningitis merupakan ranah Kementerian Kesehatan yang kemudian dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten melalui sejumlah Puskesmas maupun KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji).

Baca juga: 22 CJH di Lumajang Gagal Berangkat, 2 Diantaranya Meninggal Dunia, Sisanya Ingin Menyiapkan Diri

Kumpulan Berita Lainnya seputar Lamongan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Vaksinasi meningitis, kata Banjir, sebagai persiapan awal yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan jauh hari sebelum pemberangkatan. "Vaksinasi meningitis itu dilakukan sebelum ada penetapan kuota dari Pemerintah Arab Saudi," ungkapnya.

Mereka yang mendapatkan vaksinasi meningitis itu merupakan jemaah yang sudah terdaftar, termasuk jemaah cadangan.

Selain itu, para CJH Lamongan yang bakal berangkat haji pada tahun ini juga sudah mendapat surat Istitha'ah kesehatan yang merupakan salah satu syarat wajib pemberangkatan, yang  dilakukan melalui pemeriksaan.

"Insya Allah sudah mendapat surat istithaah dari Puskesmas, karena masih ada proses lagi PCR yg akan dilaksanakan sebelum terbang, dan PCR ini berlaku selama 72 jam," ungkapnya.

Pada  para CJH yang diperkirakan bakal berangkat dengan kelompok terbang (kloter) 4-5 pada gelombang pertama ini untuk menyiapkan bekal dengan sebaik-baiknya, mulai dari persiapan mental, fisik, hingga perbekalan lainnya.

Tidak hanya tekad yang kuat, juga fisik yang prima, meski nantinya tiap kloter akan didampingi oleh petugas yang meliputi 1 orang Ketua Kloter TPHI (Tim Pemandu Haji Indonesia, 2 orang TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia), 2 orang dokter dan 1 orang tenaga medis dari TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia).

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr Taufik Hidayat membenarkan bahwa vaksinasi meningitis untuk CJH Lamongan sudah tuntas dilaksanakan.
 
Sudah, pada tanggal 1 sampai 27 April 2022 lalu dengan kuota 66. Lalu juga sebelumnya pada tanggal 1 sampai 31 Maret 2022 dengan kuota 1.272.

Selain vaksinasi meningitis, lebih lanjut Taufik juga mempersilahkan kepada para CJH untuk melengkapi diri dengan vaksin lain seperti vaksin influenza demi perlindungan kesehatan yang lebih baik.

"Untuk vaksinasi influenza bisa mandiri atau biaya sendiri. Tapi harus daftar melalui puskesmas," pungkasnya. 

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved