Berita Surabaya

Momen Dramatis Dua Nelayan Menyelamatkan Diri Usai Kapalnya Terbalik, Akhirnya Selamat Berkat ini

Insiden itu bermula saat perahu berisi tiga orang nelayan yakni Saiful Arif, Khid'firul Anzis dan Matakim sedang mencari ikan.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Firman Rachmanudin
Petugas Polairud Polda Jatim tengah menyisir lokasi kejadian perahu karam dan mencari keberadaan satu korban lainnya. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Petugas kepolisian Direktoran Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Timur menyelamatkan nyawa dua dari tiga nelayan pesisir Lamongan yang terlibat laka laut, Senin (23/5/2022) lalu.


Kecelakaan laut tersebut menimpa perahu nelayan tanpa nama dinakhodai Saiful Arif di perairan Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan sekitar pukul 09.30 WIB. 


"Ditpolairud Polda Jatim dan Sat Polairud Lamongan dibantu masyarakat pesisir setempat membantu evakuasi nelayan yang mengalami laka laut di perairan Sedayulawas," kata Direktur Polairud Polda Jatim Kombes Pol Puji Hendro Wibowo kepada wartawan, Selasa (24/5/2022).


Insiden itu bermula saat perahu berisi tiga orang yakni Saiful Arif, Khid'firul Anzis dan Matakim sedang mencari ikan. 


Tiba-tiba sekitar pukul 04.00 WIB, perahu kecil nelayan itu diterjang ombak dan angin kencang sehingga mengakibatkan perahu terbalik dan tenggelam. 


Ketiga nelayan yang semula berada diatas kapal, terlempar.


Mereka berusaha untuk menyelamatkan dirinya masing-masing dengan cara berenang menggunakan peralatan seadanya yang menempel di badannya. 


"Dari laka tersebut ada dua orang yakni Saiful Arif dan Khid'firul Anzis yang dapat kami selamatkan, sementara satu orang lagi yaitu Matakim masih dalam pencarian," ujar perwira tiga melati di pundak itu.


Kedua korban selamat itu saat ini sedang dirawat di rumah sakit terdekat untuk diberikan tindakan medis.


Dengan adanya peristiwa tersebut Ditpolairud Polda Jatim melakukan imbauan dan pemberitahuan kepada nelayan tentang bahaya naiknya ketinggian air laut atau rob. 


"Selain itu kami juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk prakiraan cuaca. Ini dilakukan sebagai bentuk kehadiran kami agar selalu bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.


Hingga saat ini, petugas dibantu Basarnar tengah melakukan pencarian terhadap satu korban nelayan lainnya yang belum ditemukan.

 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved