Berita Sampang

Sapi Peternak di 14 Kecamatan Sampang Diserang Wabah PMK, ini Upaya Disperta KP

memang ditengah PMK mewabah di Sampang ada dua ekor sapi milik warga meninggal. Tapi, usai diselidiki pemicu kematiannya bukan disebabkan PMK

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Tim kesehatan hewan di Kabupaten Sampang, Saat melakukan trading di sejumlah pasar hewan. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama


TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai menyerang hewan ternak sapi milik para peternak di Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (2/6/2022).


Bahkan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan dan KP) setempat, PMK sudah mewabah di 14 kecamatan se Kabupaten Sampang.


Akan tetapi hingga saat ini masih belum ada sapi milik peternak yang mati disebabkan virus tersebut.


Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disperta KP Sampang Hendra Gunawan mengatakan bahwa memang ditengah PMK mewabah di Sampang ada dua ekor sapi milik warga meninggal.


Akan tetapi, setelah diselidiki pemicu kematiannya bukan disebabkan oleh PMK melainkan penyakit lain.

Baca juga: Suami Temukan Istri di Gubuk Tengah Sawah dengan Pria Lain di Malam Hari, Adegan ini Bikin Geram

Baca juga: Akhir Cinta Terlarang Kades dengan Istri Orang, Foto Mesra Tersebar Bikin Malu, ini Nasib Karirnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com


"Kemarin yang saya datangi di Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Sampang ternyata kematiannya karena tidak bisa melahirkan," ujarnya kepada TribunMadura.com, Kamis (2/6/2022).


Menurutnya, secara teori PMK ini penyakit yang tidak membahayakan, artinya tidak sampai membunuh hewan ternak, namun penularannya sangat cepat.


Saat sapi terjangkit PMK akan mengalami gejala demam, bahkan menurunnya nafsu makam hingga sapi mengalami kondisi kurus.


Kendati demikian, kondisi tersebut dapat disembuhkan dan peluang sembuh cukup tinggi, dengan catatan pemilik harus telaten.


"Jadi jika sapi sudah menunjukkan tidak doyan makan, pemilik mau tidak mau harus menyuapi sapi itu agar umunya tetap bugar," terangnya.


Di sisi lain, sejauh ini Dispertan dan KP sudah melakukan survelen bersama TNI/Polri, sekaligus melakukan sosialisasi tentang mengantisipasi wabah PMK ini.


"Jika terdapat sapi yang sakit, kemudian pemiliknya mengalami keterbatasan tenaga ataupun bisaya disarankan melapor kepada kami," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved