Berita Bangkalan
Imbas Virus PMK, Penjualan Sapi dan Kambing di Pasar Hewan Menurun Drastis Sambut Idul Adha
Tahun lalu, penjualan sapi dan kambing mendekati Lebaran Qurban seperti sekarang ini meningkat hingga mencapai 100 persen kini menurun
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Meski pemerintah telah menyatakan bahwa aman untuk mengkonsumsi daging dari sapi berstatus terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kaki (PMK), namun hal itu belum cukup untuk menjaga trend penjualan sapi dan kambing menjelang perayaan Idul Adha atau Lebaran Qurban.
Seperti yang terpantau di Pasar Hewan, Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Minggu (5/6/2/2022). Tahun lalu, penjualan sapi dan kambing mendekati Lebaran Qurban seperti sekarang ini meningkat hingga mencapai 100 persen.
“Penjualan sapi dan kambing menurun drastis, terdampak informasi tentang wabah PMK sapi. Jadi banyak yang tidak jualan sapi, pembeli juga takut karena khawatir menular ke sapi-sapi yang ada di rumahnya,” ungkap Koordinator Hewan Pasar Desa Langkap, Najib.
Seperti diketahui, pihak Balai Karantina yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian mulai memberlakukan pengetatan lalu lintas pengiriman sapi keluar maupun masuk Madura sejak 6 Mei 2022. Sejumlah 141 ekor sapi tujuan pengiriman Kalimantan tertahan di kandang Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bangkalan, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Telaga Biru, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan.
Kala itu, dari total 141 ekor sapi sejumlah 37 ekor sapi di antaranya dinyatakan suspek dengan gejala klinis PMK. Dengan rincian, sebanyak 20 ekor sapi Madura dan 17 ekor sapi silangan. Hasil uji Laboratorium Balai Besar Veteriner, Yogyakarta menyebutkan, 5 ekor sapi silangan dari 37 ekor sapi suspek itu dinyatakan positif terkonfirmasi PMK.
Hingga saat ini, Balai Karantina masih belum menerbitkan dokumen pengiriman sapi dan kambing keluar Madura. Lalu lintas keluar-masuk hewan sapi dan kambing di akses Jembatan Suramadu juga diperketat. Kendati demikian, sebaran virus PMK di Kabupaten Bangkalan semakin masif.
Pedagang kambing di Pasar Hewan Desa Langkap, Moh Ridhoi mengungkapkan, pasar hewan di Kecamatan Burneh itu bisanya sudah ramai dengan pembeli sapi dan kambing dari Jakarta dan Kalimantan untuk kebutuhan hewan qurban.
Karena dampak dari wabah PMK, lanjutnya, kambing dan sapi di Madura tidak bisa keluar. Biasanya, pembeli sudah ramai menjelang Lebaran Qurban. Namun sekarang pembelinya tidak ada sehingga harga kambing turun.
“Saya berharap pemerintah segera menanggulangi wabah PMK, SOP keluar masuk harus jelas. Tetapi tergantung pemerintah juga, kalau dampaknya dihitung lebih merugikan ya gimana lagi. Kami harus menerima,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Drh Ali Makki menjelaskan, informasi yang diterimanya terkait SOP atau aturan lalu lintas pengiriman sapi dan kambing akan dimasukkan pada Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur.
“Salah satu poin dari SE itu adalah lalu lintas pengiriman sapi. Semoga SE itu cepat diterbitkan karena banyak juga yang sudah menanyakan,” singkat Ali. (edo/ahmad faisol)