Berita Sampang
Dua Pekan Berjalan, Pedagang Sapi di Sampang Libur Berjualan, Minimnya Pembeli Jadi Pemicu
Langkah itu dipilih lantaran kondisi sapi dagangannya tidak ada yang terjual alias minim pembeli di pasar hewan
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pedagang sapi di Kabupaten Sampang, Madura memilih tidak ke pasar hewan di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Jumat (10/6/2022).
Langkah itu dipilih lantaran kondisi sapi dagangannya tidak ada yang terjual alias minim pembeli.
Salah satu pedagang sapi, Musaddad asal Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Sampang mengatakan bahwa biasanya mendekati hari raya kurban jumlah pengunjung pasar hewan atau pembeli membludak.
Akan tetapi, semenjak PMK menyerang hewan ternak sapi di Sampang, kondisi pasar malah berbanding terbalik.
"Saya rasa warga takut membeli sapi karena adanya wabah PMK," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Sampang Ektra Waspada, Realisasi Penyaluran Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Kumpulan Berita Lainnya seputar Sampang
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Menurutnya, pedagang sapi lainnya juga mengalami nasib yang sama sehingga memilih mengkandangkan sapi dagangannya masing-masing.
"Di momen hari raya idul adha kali ini benar-benar berbeda dari tahun sebelumnya, tahun kemarin sapi saya laris," timpalnya.
Dengan kondisi seperti ini, Musaddad mengaku tidak bisa berbuat banyak, selain merawat sapi miliknya agar tidak ikut terserang PMK.
Jika memaksakan tetap berjualan di pasar hasilnya capek dan rugi yang didapat karena menuju ke lokasi pasar juga memerlukan ongkos transportasi.
"Jelas kami harapkan PMK ini cepat berlalu, karena berjualan sapi merupakan mata pencaharian kami untuk memenuhi kebutuhan keluarga," pungkasnya.