Berita Pamekasan
Padukan Musik Tradisional dan Modern, UKM Teater Fataria IAIN Madura Rilis Lagu Berjudul Lunglai
Lagu bergenre tradisional dan modern ini, baru sehari diunggah di akun YouTube Teater Fataria telah ditonton sebanyak 856 orang
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Fataria Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura merilis sebuah lagu berjudul 'Lunglai', pada Jum'at (1/7/2022) kemarin.
Lagu bergenre tradisional dan modern ini, baru sehari diunggah di akun YouTube Teater Fataria telah ditonton sebanyak 856 orang.
Anank Prakoso selaku Produser mengatakan, lagu yang disuguhkan ini bernuansa religi, yakni dengan penggabungan antara genre musik tradisional dan modern.
Dengan konsep lagu yang ditawarkan itu, pihaknya ingin membuktikan bahwa eksistensi musik tradisional yang dipadukan dengan modern bisa lebih diterima di berbagai kalangan.
"Dengan daya tarik itu, tentu harapannya bisa mendunia," kata Anank kepada TribunMadura.com, Sabtu (2/7/2022).
Hasil ide kreatif lagu 'Lunglai' dari Teater Fataria ini disambut baik sejumlah kalangan.
Salah satunya dari Rektor IAIN Madura, Syaiful Hadi.
Ia mengapresiasi karya yang berangkat dari kecintaan terhadap budaya ini.
"Saya sangat apresiatif sekali atas karya lagu dari teman-teman mahasiswa ini. Termasuk dari substansi lagu yang diciptakan," ujarnya.
Menurut dia, dari karya lagu yang bernuansa religius itu diharapakan terus dikembangkan dengan berbagai pola.
Baca juga: Dikira Ada Gempa Bumi di Kampus IAIN Madura, Ternyata hanya Simulasi, Beri Pamahaman Dampak Gempa
Kumpulan Berita Lainnya seputar Pamekasan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Termasuk diaplikasikan dalam bentuk karya yang lain.
"Ke depan, barangkali yang kita usulkan kepada ormawa dan teman-teman dosen itu melakukan upaya-upaya lompatan moderasi beragama dalam berbagai pola. Jika sudah ada lagu, maka penting juga supaya ada film-film pendek dan karya lain yang muatannya berisi ideologi keagamaan," harapnya.