Berita Probolinggo
Duet Minum Arak Sambil Berpangkuan di Pinggir Rel Berujung Maut, Teman Wanita Tak Berani Lapor
Kerasnya benturan juga membuat tubuh Adi tersungkur di saluran irigasi sawah bawah jembatan kereta api, Tongas Wetan, Tongas, Probolinggo
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Insiden maut menewaskan seorang pria usai ditabrak kereta api.
Terungkap sebelum kejadian, korban sedang bersama teman wanitanya.
Diketahui, teman wanita korban langsung meninggalkan lokasi kejadian tersebut.
Ternyata terkuak sebabnya.
Adi Pranata (25) warga Dusun Krajan Kidul, Tongas, Kabupaten Probolinggo meninggal dunia tersambar kereta api (KA) Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Jogja, Jumat (15/7/2022) sekira pukul 02.57 WIB.
Baca juga: Azab Usai Pesta Miras di Pinggir Rel Pemuda Mabuk Terserempet Kereta Api, Minum Alkohol untuk Obat
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Akibat insiden itu Adi menderita luka parah di bagian belakang kepala sepanjang 6 cm hingga meregang nyawa.
Kerasnya benturan juga membuat tubuh Adi tersungkur di saluran irigasi sawah bawah jembatan kereta api, Dusun Medoan, Tongas Wetan, Tongas, Kabupaten Probolinggo.
Terungkapnya Adi meninggal tersambar kereta api ini berdasar keterangan teman wanita korban, E (26) saat diperiksa sebagai saksi oleh Satreskrim Polres Probolinggo Kota.
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Adi dan E duel minum arak dua botol duduk berpangkuan di pembatas jembatan rel kereta api.
Namun, jasad Adi justru ditemukan warga setempat yang hendak bertani, sekira pukul 05.30 WIB, kemarin. Sedangkan E sudah tidak ada di lokasi tersebut.
Lantas, di mana keberadaan E setelah kejadian?
Plt Kasi Humas Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainullah mengatakan E sempat mengecek kondisi korban yang mengusruk di saluran irigasi bawah jembatan usai terserempet kereta api.
Melihat kondisi korban sudah tidak sadarkan diri, E panik dan mungkin juga dirundung ketakutan.
Sehingga, E memberitahukan kejadian ini kepada salah satu rekannya, M, melalui sambungan telepon WhatsApp.
"E pun meminta tolong untuk dijemput. Dalam kejadian itu E turut mengalami luka di bagian jari kakinya," kata Zainullah, Sabtu (16/7/2022).
Selanjutnya, E berjalan kaki tertatih-tatih karena luka pada jari kakinya sampai Jalan Raya Curah Dringu, Tongas.
Dia menunggu jemputan M di jalan tersebut.
"Beberapa jam berselang, rekannya tiba. E meminta tolong di antar pulang ke rumahnya," paparnya.
Sebelum sampai di rumah, E dan M mampir ke Puskesmas pembantu Pilang.
Tujuannya, untuk merawat luka pada jari kaki E.
Rampung mendapat penanganan, E tak langsung melaporkan kejadian yang menimpanya bersama Adi ke pihak berwenang.
Mungkin karena E panik dan takut.
"Dari puskesmas, E diantar pulang oleh rekannya ke rumah di daerah pesisir," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian nahas itu disebut E terjadi sekira pukul 02.57 WIB, kemarin.
Saat kejadian nahas itu terjadi, Adi dan E sedang meminum arak bersama di pembatas jembatan rel kereta api.
Sembari meneguk arak, Adi memangku E menghadap ke arah timur.
Kemudian melintas kereta api Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Jogja dari arah barat ke timur.
Masinis melihat ada dua orang duduk berpangkuan di pembatas jembatan.
Sehingga, dari kejauhan masinis memberi peringatan dengan membunyikan bel. Lampu kereta juga menyala.
Tapi, keduanya tak beranjak dari jembatan rel kereta api.
Masinis tetap melajukan kereta api karena posisi korban dan E tidak menghalangi lokomotif.
Setibanya di lokasi kejadian, dimungkinkan korban tersembar bagian samping gerbong penumpang yang ukurannya memang lebih lebar dari lokomotif.
Jarak antara rel kereta api dengan pembatas jembatan tempat duduk korban sekitar 50 cm, cukup mepet. Pembatas jembatan rel kereta api juga bukan tempat nongkrong.
Korban dan E tak lekas menghindar lantaran mereka duduk berpangkuan membelakangi kereta api.
Masininis menerangkan tidak melihat ada tabrakan antara depan dan samping lokomatif dengan kedua orang tersebut dan kereta api tetap melanjutkan perjalanan.
Tapi dilihat dari posisi kedua orang itu dimungkinkan terserempet bagian gerbong penumpang yang memang lebih lebar dari lokomotifnya.
Karena insiden itu, Adi menderita luka parah di bagian belakang kepala sepanjang 6 cm.
Tubuh Adi pun tersungkur di saluran irigasi sawah bawah jembatan kereta api.
Sedangkan E terluka di jari-jari kakinya. E sempat menghindar tampaknya menyerongkan kepala dan tubuhnya saat kereta api melintas. (nen)