Madura United
Nasib Suporter Madura United Bawa Senjata Api, Akhirnya Dipulangkan, Madura United Beri Peringatan
Dipulangkannya suporter Madura United yang kedapatan membawa senjata api Airsoftgun itu berkat bantuan dari manajemen Madura United
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Nasib suporter Madura United Dedi Efendi Kurniawan, warga Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura akhirnya dipulangkan dari Resmob Polrestabes Surabaya, Rabu (17/8/2022).
Dipulangkannya suporter Madura United yang kedapatan membawa senjata api Airsoftgun itu berkat bantuan dari manajemen Madura United.
Atas kejadian ini pihak Manajemen Madura United beri peringatan.
Sebelumnya, Dedi Efendi Kurniawan diamankan Resmob Polrestabes Surabaya di pintu masuk VIP karena kedapatan membawa Airsoft Gun saat hendak menonton laga Persebaya melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (14/8/2022) sore.
Terhitung empat hari Dedi diamankan di Polrestabes Surabaya.
Security Officer Madura United, Sapto Wahyono mengatakan, kepulangan Dedi kerumahnya langsung dijemput manajemen Madura United ke Resmob Polrestabes Surabaya.
Saat penjemputan juga didampingi Alex Tualeka yang mewakili manajemen Persebaya.
Selain itu perwakilan dari klub anggota Persatuan Berburu dan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin) turut mendampingi kepulangan Dedi.
Dedi juga tercatat sebagai anggota Marine Shooting Club (MSC) Surabaya.
"Kejadian ini merupakan pembelajaran untuk kita bersama, terutama untuk suporter Madura United," kata Sapto Wahyono.
Baca juga: Suaminya Diamankan, Istri Suporter Madura United Minta Maaf Sambil Terisak, Kronologi Diungkap
Pria yang akrab disapa Sapto itu memperingati seluruh suporter Madura United atau masyarakat Madura yang hendak menonton pertandingan bola agar tidak membawa barang terlarang ke dalam stadion.
Seperti dilarang membawa miras, senjata tajam, senjata api, laser, flare dan benda terlarang lainnya.
"Larangan itu sudah kita edukasi terhadap masyarakat Madura dan suporter Madura United," ujar Sapto.